SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video yang menunjukkan kondisi matras tidur penghuni Griya PMI Solo dalam kondisi rusak dan bolong-bolong. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Griya PMI Solo yang menampung puluhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan warga lanjut usia (lansia) dalam kondisi memprihatinkan. Matras untuk mereka tidur semuanya rusak dan sudah bolong-bolong.

Palang Merah Indonesia (PMI) Solo membutuhkan donasi untuk peremajaan matras tidur bagi para penghuni Griya PMI Peduli maupun Griya PMI Bahagia. Kasi Griya PMI Solo, Yudianto, mengatakan Griya PMI Peduli Solo saat ini menampung 95 ODGJ.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sedangkan Griya PMI Bahagia Solo menampung sekitar 22 orang lansia. Mereka dibawa ke Griya PMI setelah ditemukan terlantar di jalanan.

Baca Juga: Sukarelawan Gibran Sumbang 7 Kardus Pakaian untuk Warga Griya PMI Solo

“Kondisi keseluruhan [matras] seperti yang di video yang beredar, sudah bolong-bolong. Bisa dibilang tak layak pakai. Makanya kami bikin penggalangan dana,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com melalui telepon, Rabu (2/2/2022) siang.

Yudi, panggilan akrabnya, mengatakan matras yang ada sudah berusia dua tahun. “Jadi Griya PMI Peduli itu untuk ODGJ, dan Griya PMI Bahagia untuk orang lansia. Itu perlu digarisbawahi, kami fokusnya yang benar-benar telantar. Mereka didatangkan dari jalanan. Semuanya, baik yang ODGJ dan lansia,” imbuhnya.

Baca Juga:Wow! Begini Tampilan Mobil Jenazah Layanan VIP PMI Solo

Penggalangan Dana

Mengenai penggalangan donasi, menurut Yudi, dikelola petugas Humas PMI Solo. “Berapa yang mengelola humas PMI Solo. Kalau kami pelaksana saja,” terangnya.

Yudi berharap penggalangan dana yang dilakukan bisa segera dapat terkumpul untuk dibelikan matras tidur bagi penghuni Griya PMI Solo. Sebab kondisi para penghuni dua griya PMI itu cukup memprihatinkan bila harus terus-terusan tidur di matras yang kondisinya sudah rusak.

Baca Juga: Keren, PMI Solo Punya Agenda Rutin Berburu Warga Miskin yang Sakit

Disinggung kebutuhan lain Griya PMI Solo, menurut Yudi, sejauh ini tidak ada masalah. Berbagai kebutuhan itu sudah terpenuhi. “Kami bikin program satu-satu. Ini untuk matras. Kalau ada yang kurang lagi, bikin program lagi,” paparnya.

Lebih jauh, Yudi menerangkan para penghuni Griya PMI Solo merupakan hasil operasi yang dilakukan tim Satpol PP dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Solo. Kebanyakan dari mereka tidak diketahui identitas dan alamatnya dikarenakan sulit diajak komunikasi dan tak ada KTP.

“Mereka semua ditemukan di Solo. Ada yang sudah kita koordinasikan dengan Dispendukcapil Solo dan kami antar pulang. Jadi pasien yang sudah pernah foto e-KTP pasti terdeteksi. Yang sudah ketemu identitasnya dibantu dipulangkan,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya