SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan atau klitih. (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, JOGJA — Dua orang menjadi korban luka-luka setelah dikeroyok rombongan yang diduga anggota perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Taman Parkir Senopati, Kota Jogja, Sabtu (6/8/2022) malam. Salah satu korban yang dianiaya adalah seorang tukang parkir yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Seorang saksi mata dalam kejadian itu menceritakan ada dua orang yang menjadi korban pengeroyokan itu. Kedua korban adalah juru parkir dan tukang becak yang ada di sekitar lokasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pria yang enggan disebut identitasnya itu mengatakan tukang becak bernama Pak Brwok itu sudah dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Jogja untuk mendapatkan perawatan medis. Tukang becak itu mendapatkan 12 jahitan di kepala bagian belakang.

Sedangkan satu korban lainnya yakni seorang juru parkir mendapat enam jahitan di dahinya.

Baca Juga: Konvoi Rombongan Pesilat PSHT Bikin Ulah di Jogja, 2 Orang Luka-Luka

“Korban langsung kami larikan ke RS PKU Muhammadiyah Jogja,” kata dia, Minggu (7/8/2022).

Dia menuturkan seusai dibubarkan polisi, melihat senjata tajam jenis badik dan satu unit sepeda motor yang tertinggal di lokasi kejadian.

“Kedua barang itu [badik dan sepeda motor] sudah kami serahkan ke Polsek Gondomanan. Saya juga rekam insiden tersebut,” jelasnya.

Dalam video yang ditunjukkannya, terlihat dia kewalahan menghadapi rombongan para pesilat PSHT tersebut. Dirinya berusaha menutup pintu parkir supaya pengeroyokan tak melebar ke dalam area Taman Parkir Senopati.

Baca Juga: Deretan Kuliner Lokasinya Dekat Stasiun Lempuyangan Jogja

“Kami itu enggak ada mau rusuh atau apa, kami mau bantu kecalakaan di jalan sini kan biasa namanya tukang parkir. Tetapi tiba-tiba dikeroyok rombongan itu,” ujar dia.

Seorang tukang becak yang biasa mangkal di depan Taman Pintar, Sutarman, mengatakan tukang becak yang menjadi korban dalam aksi pengeroyokan Sabtu malam adalah temannya. Korban itu biasa dipanggil Brewok.

“Nama lengkap atau panjangnya tidak tahu, biasanya dipanggil Pak Brewok. Jadi semalam dia ketiduran di becaknya, pas ramai-ramai kroyokan itu dia cuma mau mengamankan diri dan becaknya tetapi ikut kena pengeroyokan,” katanya, Minggu siang.

Baca Juga: Kepala SDN Blunyahrejo Jogja Bantah Mewajibkan Siswi Berjilbab

Sutarman mengayakan Brewok sudah pulang dari RS PKU Muhammadiyah dan kini sedang istirahat di kamar indekosnya.

“Kasihan saya melihatnya, orangnya sudah sepuh enggak mau ikut-ikut malah jadi korban salah sasaran,” jelas dia.

Penjual angkringan di sekitar Parkiran Ngabean, Chrisandi, mengaku menyaksikan insiden pengeroyokan tersebut. Dia melihat ada seorang pengendara yang tertabrak oleh rombongan konvoi pesilat itu.

“Dari barat, rombongan ini ke timur lalu menabrak pengendara yang dari arah utara,” kata dia.

Baca Juga: Hadeh, SMAN 4 Jogja Juga Bikin Aturan Paksaan Berjilbab untuk Siswi

Chrisandi menyebut rombongan pesilat itu sempat bolak-balik di lokasi.

“Awalnya dari arah timur, terus balik lagi dari barat ke timur, engga tahu kenapa,” katanya.

Saat Harianjogja.com (Solopos Media Group) mendatangi Mapolsek Gondomanan untuk mencari tahu terkait insiden itu, Minggu siang, ternyata tidak membuah hasil. Saat datang, Mapolsek terlihat sepi dan petugas yang berjaga hanya mengatakan bahwa keterangan baru bisa diberikan pada Senin (8/8/2022).

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Kelompok Diduga PSHT Bikin Ulah di Parkiran Senopati, Tiga Orang Jadi Korban

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya