SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, PADANGWarganet dibuat geram dengan kisah tragis penyandang disabilitas yang diusir keluar dari Masjid Raya Sumatra Barat. Informasi tersebut kali pertama diunggah pengguna akun Instagram @boy1492 yang bernama Abraham Ismed.

Unggahan terbarunya, Minggu (20/1/2019), memperlihatkan foto Abraham Ismed yang tengah menunaikan salat di dalam masjid. Melalui foto itu dia menceritakan kisah tragis yang dialaminya saat diusir penjaga masjid.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

“Kemarin sore saya mendapat kejutan dari para petugas penjaga masjid. Saya yang seorang pengguna kursi roda disuruh turun keluar dari masjid, dengan alasan kursi roda tidak suci,” terang Abraham Ismed.

Padahal, bagi seorang penyandang disabilitas, Abraham Ismed menganggap kursi roda sebagai pengganti kaki. “Apakah saya harus mengesot, merangkak, atau berguling-guling ke dalam masjid untuk sembahyang dan berdoa menemui Tuhan?” sambung Abraham Ismed.

Kejadian tak menyenangkan seperti itu bukan kali pertama dialami Abraham Ismed. Dia berharap perlakuan tersebut tidak dialami pengguna kursi roda lainnya. “Sebagai seorang muslim, ini bukan kali pertama saya mendapat diskriminasi seperti ini dari pihak masjid. Saya harap ke depannya tidak ada perlakuan seperti ini lagi terhadap pengguna kursi roda. Padang belum inklusif, Sumatra Barat, Indonesia tidak ramah disabilitas,” tegas dia.

Unggahan itu juga memperlihatkan percakapan sejumlah orang dengan pria petugas masjid. Pria tersebut meminta penyandang disabilitas menunaikan salat di belakang masjid sesuai dengan aturan yang berlaku. Pria itu mengatakan, nantinya pengurus masjid bakal menyediakan kursi roda khusus untuk penyandang tunadaksa. Mereka menilai kursi roda tersebut kotor karena dibawa ke berbagai tempat.

“Kami mengerti kursi roda bagian tak terpisahkan dari penyandang tunadaksa. Tapi, kursi roda kan kotor dibawa ke mana-mana. Sandal saja dilepas. Ini kan tempat suci. Kita tidak menyamakan kursi roda dengan sandal,” tegas pria penjaga masjid tersebut.

Abraham Ismed bersikukuh penyandang tunadaksa berbeda dengan orang tua yang tidak kuat berjalan. Kursi roda tersebut dibuat khusus sesuai dengan penggunanya. Kisah tragis yang dialami Abraham Ismed itu menuai beragam komentar dari warganet.

Dalam kasus ini, warganet terbelah menjadi dua kubu. Ada yang setuju dan tidak dengan mengutarakan alasan masing-masing melalui kolom komentar. “Syarat beribadah harus suci dan bersih dari najis. Sedangkan kursi roda itu kan kendaraan atau alat untuk membantu berjalan belum tentu bersih kan. Bukan maksud untuk melarang orang beribadah dan bukan juga tidak menghargai orang beribadah. Dan bukan juga tidak menghargai para penyandang disabilitas,” komentar @inikedesiaputri.

“Tolonglah saling menghargai. Lipat saja sajadahnya. Jangan mempersulit orang yang mau beribadah,” sambung @srirahayu_herjami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya