SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KUPANG–Ratusan pengungsi di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai kehabisan makanan. Akibatnya, warga mulai mengkonsumsi putak atau makanan untuk ternak seperti sapi dan kambing.

Ratusan pengungsi tersebut masih bertahan di tempat pengungsian di Kecamatan Weliman sejak Mei 2011 lalu akibat banjir bandang yang melanda belasan desa di daerah itu. Banjir tersebut disebabkan meluapnya sungai Benananain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengungsi secara bergotong-royong membuat putak untuk dikonsumsi bersama. Mereka telah mengkonsumsi putak selama dua pekan terakhir ini, karena bantuan makanan dari pemerintah telah habis.

Selain putak, warga juga hanya bertahan dengan makan pisang, dan umbi-umbian. “Beras bantuan pemerintah telah habis, jadi kita makan putak,” kata Yulita Hoar, salah seorang pengungsi, kepada wartawan, Kamis (23/6).

Menurut dia, pengungsi mengkonsumsi putak sejak dua pekan terakhir karena ketiadaan beras. Bantuan beras dari pemerintah sangat minim, sehingga mereka harus cari alternatif lain untuk bertahan hidup.

“Lahan pertanian kita sudah rusak diterjang banjir, jadi kita tidak punya stok makanan lagi,” katanya.

Selain minimnya bantuan dari pemerintah daerah, bantuan Menteri Sosial RI sebesar Rp200 juta untuk korban banjir Benanain juga telah habis terpakai untuk membeli 120 kardus mi instan dan 17 ton beras.

Sebelumnya, Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan, pemerintah NTT telah mendistribusikan beras bantuan bagi korban banjir Benenanain sebanyak 5 ton, serta memberikan bantuan dana sebesar Rp300 juta. “Sudah ada bantuan dana Rp300 juta bagi korban banjir di Belu,” katanya.

Banjir yang melanda Kabupaten Belu sejak awal Mei 2011 lalu melanda 17 desa di lima kecamatan di kabupaten itu, yakni Kecamatan Malaka Barat, Malaka Tengah, Kobalima, Kobalima Timur dan Weliman.(Tempointeraktif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya