SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang BSU pekerja di Sukoharjo. (Istimewa/Freepik).

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, masih jauh dari kata sejahtera. Gaji atau honor yang mereka terima setiap bulan hanya Rp100.000.

Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) Gunungkidul, Sumarsini, mengatakan sampai saat ini kesejahteraan guru PAUD masih butuh perhatian serius. Hingga saat ini, honor guru PAUD masih jauh dari kata sejahtera. Honor yang diterima masih belum memenuhi standar hidup layak.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Dia menuturkan pendidik PAUD di Gunungkidul ada sebanyak 1.640 orang yang tersebar di 18 kapanewon atau kecamatan. Namun, hingga kini baru ada 553 pendidik yang mendapatkan insentif dari Pemkab Gunungkidul sebesar Rp100.000 per bulan.

“Masih banyak yang belum menerima. Sedangkan yang sudah menerima jumlahnya juga masih sangat kecil setiap bulannya,” kata dia kepada wartawan, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Kooperatif & Tanggung Jawab,Tersangka Kecelakaan Beruntun di Bantul Tak Ditahan

Sumarsini berharap kesejahteraan guru PAUD bisa terus ditingkatkan. Hal ini tak lepas dari tugas yang dimiliki dalam upaya mencerdaskan anak bangsa.

Menurutnya, pendidikan anak di usia dini mempunyai peran penting dalam membentuk karakter anak hingga umur enam tahun. PAUD menjadi stimulan rancangan pendidikan jasmani rohani agar siap menerima pendidikan lanjutan berjenjang dari SD hingga perguruan tinggi.

Selain itu, Himpaudi juga memfasilitasi tumbuh kembang anak dengan layanan holistic integratif yang meliputi kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan anak hingga kesejahteraan.

“Harapannya ada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru paud,” katanya.

Anggota Komisi D DPRD Gunungkidul, Ery Agustin S, mengatakan kesejahteraan guru secara umum juga masih menjadi masalah yang harus dipecahkan. Untuk guru PAUD, ia tidak menampik ada peran dari kalurahan dalam upaya pemberian honor.

Baca Juga: Bobol Konter HP di Kulonprogo, Warga Madiun Dibekuk Polisi

Meski demikian, sambung dia, jumlah yang diberikan juga masih jauh dari kelayakan.

“Rata-rata yang diberikan hanya Rp100.000 per bulan. Jadi, dengan nominal itu masih belum layak sehingga menjadi tugas bersama agar kesejahteraan bisa ditingkatkan,” katanya.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengaku berterimakasih atas aspirasi dari Himpaudi Gunungkidul berkaitan dengan masalah kesejahteraan. Meski demikian, untuk mewujudkannya juga membutuhkan perjuangan karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemkab.

“Kita berdoa bersama dan bahu-membahu semoga pendapatan asli daerah [PAD] bisa ditingkatkan agar intervensi di bidang pendidikan [khususnya masalah kesejahteraan] bisa diwujudkan,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Honor per Bulan Rp100.000, Himpaudi Gunungkidul: Jauh dari Sejahtera

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya