SOLOPOS.COM - Terdakwa Julianto Eka dan terpidana Herry Wirawan (Solopos.com/ Abu Nadzib)

Solopos.com, JAKARTA – Kasus dugaan pemerkosaan terhadap sejumlah siswi SMA Sekolah Pagi Indonesia (SPI) membelit motivator sekaligus pebisnis asal Kota Batu, Malang, Julianto Eka Putra.

SMA SPI adalah sekolah gratis bagi warga kurang mampu yang didirikan Julianto Eka Putra.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kasus dugaan pemerkosaan yang terjadi sejak beberapa tahun silam itu memasuki persidangan ke-19, Rabu (6/7/2022) kemarin.

Julianto Eka akan menjalani tuntutan dari jaksa pada 20 Juli 2022 mendatang.

Baca Juga: Ketua Komnas PA Debat Sengit dengan Pengacara Motivator Julianto Eka

Jika nantinya hakim memutus Julianto Eka bersalah, kasus ini akan mengulang tragedi pemerkosaan belasan santri di sekolah berasrama di Bandung, Jawa Barat dengan terpidana Herry Wirawan.

Herry Wirawan divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi (PT) Bandung setelah pada persidangan pertama di PN Bandung ia dihukum seumur hidup.

Hukuman lebih berat itu dijatuhkan majelis hakim PT Bandung karena perbuatan Herry dianggap menghancurkan masa depan belasan santri yang masih di bawah umur.

Baca Juga: Terdakwa Pemerkosa Siswa Pernah di Hitam Putih Deddy Corbuzier

Menilik kasusnya ada kemiripan antara perkara Herry Wirawan dengan kasus yang kini membelit Julianto Eka Putra.

Berikut kesamaan dua kasus menggegerkan tersebut:

1. Korban berstatus santri/siswi

Belasan korban Herry Wirawan merupakan santri di sekolah berasrama miliknya. Fakta persidangan mengungkap, para korban menjadi budak seks Herry Wirawan bertahun-tahun. Tragisnya, dari belasan korban itu lahir sembilan anak.

Bahkan ada seorang santri yang melahirkan dua kali akibat perbuatan Herry Wirawan.

Baca Juga: Geram, Warganet Serbu Youtube Motivator Terdakwa Pencabulan Siswa

Dalam kasus Julianto Eka, berdasarkan dakwaan jaksa para korban adalah siswi di SMA SPI yang didirikan terdakwa pada 2007 silam.

Para siswi tersebut juga tinggal di asrama SMA SPI yang memiliki luas sekitar 12 hektare.

2. Sosok Herry Wirawan dan Julianto Eka

Herry Wirawan dan Julianto Eka sama-sama sosok yang disegani para siswi.

Selain sebagai pendiri dan pemilik sekolah, Herry Wirawan dan Julianto Eka di mata para siswi mereka merupakan tokoh yang mempunyai pengaruh kuat di masyarakat.

Hal itu membuat para santri tak mampu melawan saat Herry Wirawan melakukan pelecehan seksual.

Pengakuan yang sama disampaikan S, salah satu siswi yang mengaku sebagai korban perkosaan Julianto Eka.

“Saya diam, tidak tahu harus apa. Badan saya kaku. Saya seperti tidak bisa bergerak apalagi melawan. Di mata kami, dia sosok yang kuat dan berpengaruh, kenal banyak jenderal,” tutur S saat bersaksi di podcast Youtube Deddy Corbuzier, Rabu (6/7/2022).

3. Lama baru terungkap

Baik kasus Herry Wirawan maupun Julianto Eka baru terungkap ke publik setelah bertahun-tahun.

Dalam kasus Herry Wirawan, para korban baru melapor pada pertengahan 2021 padahal para santri sudah dilecehkan secara seksual sejak tahun 2016.

Kasus yang membelit Julianto Eka juga terjadi sejak beberapa tahun lalu namun baru dilaporkan pada Agustus 2021.



Baca Juga: Siapa Motivator JE yang Dibahas di Podcast Deddy Corbuzier?

Lamanya kasus tersebut terungkap hingga mengakibatkan banyak korban karena para siswi takut untuk melapor.

Bahkan dalam kasus Julianto Eka, S, sempat melapor ke Yayasan SMA SPI namun tidak ditanggapi oleh para guru.

“Saya melapor, berharap ada pembelaan. Namun yang terjadi justru membuat hati saya semakin sakit. Saya merasa seperti sampah yang tidak ada gunanya,” tutur S sembari terisak.

4. Tinggal di asrama

Lamanya dua kasus itu terungkap ke publik juga diakibatkan lingkungan yang tertutup. Para santri/siswi tinggal di lingkungan asrama yang tidak tersentuh oleh orang luar.

Hal itu diduga mengakibatkan pelecehan seksual terjadi berulang kali.

Para santri/siswi yang menjadi korban merasa malu sehingga merahasiakan apa yang terjadi pada diri mereka kepada rekan lainnya.

Baca Juga: Ini Sosok JE, Motivator yang Diduga Cabuli Belasan Siswa

Seperti diberitakan, motivator sekaligus pebisnis asal Kota Malang, Jawa Timur, Julianto Eka Putra, sedang menghadapi proses persidangan terkait dakwaan pemerkosaan yang dilakukannya terhadap sejumlah siswi.

Ia dilaporkan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) ke Polda Jawa Timur atas sangkaan melecehkan secara seksual sejumlah siswi di SMA Selamat Pagi Indonesia miliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya