SOLOPOS.COM - Abdul Aziz Al Hakim dan Abdul Alim Al Hakim berfoto di depan rumahnya di Dukuh/Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara. Aziz dan Alim menjadi salah satu orang kembar dari puluhan orang kembar di Desa Jonggrangan. Foto diambil Senin (22/2/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN - Berbagai kisah unik disampaikan orang-orang kembar di Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara yang kini dikenal sebagai kampung orang kembar. Seperti pasangan orang kembar asal Dukuh Jonggrangan, Abdul Alim Al Hakim dan Abdul Aziz Al Hakim yang lahir terpaut 15 meit pada 28 Oktober 2000.

Alim dan Aziz pernah bertukar peran ketika si Aziz bekerja sebagai penjaga di salah satu toko. Lantaran kecapaian, Aziz meminta Alim untuk menggantikannya berangkat kerja. Tak ada yang curiga ketika Alim sampai di toko hingga kelar merampungkan tugas yang semestinya menjadi tugas Aziz.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Alim yang semula sudah diberitahu ihwal apa saja yang harus dikerjakan ketika berada di toko juga bersikap biasa saja selama menjaga toko. “Tidak ada yang sadar kalau saat itu yang jaga sebenarnya bukan saya. Setelah saya datang lagi dengan kembaran saya dan dijelaskan akhirnya baru paham,” kata Aziz saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin (22/2/2021).

Baca Juga: Alamak! Jalan Kampung di Temboro Madiun Ambles Sedalam 1 Meter

Sama halnya dengan orang-orang kembar lain, Alim dan Aziz mengaku orang-orang kerap salah menyapa. Seperti yang disampaikan Alim ketika bertemu teman bermain Alim yang belum dia kenal. “Saat itu di jalan kemudian saya disapa dan sama sekali belum kenal. Disangkanya saya Alim. Saya hanya bisa hah [bengong],” kata Alim.

Alim dan Aziz juga bangga terlahir sebagai orang kembar. Mereka pun saling curhat dan berbagi ilmu yang sudah mereka peroleh. Aziz saat ini mendalami ilmu animasi dan bekerja paruh waktu sebagai animator 3D sementara Alim menggeluti usaha servis ponsel.

Tak Menyangka

Ibunda Alim dan Aziz, Suprihatiningsih, 47, mengatakan Alim dan Aziz merupakan putra pertama dan kedua dari tiga bersaudara. Dia menjelaskan awalnya tak menyangka bisa melahirkan anak kembar. Setelah dirunut ada anggota keluarga dari suaminya yang merupakan orang kembar.

Suprih pun mengaku memiliki banyak pengalaman membesarkan kedua anak kembarnya. “Saya membesarkan mereka itu ketika hidup di perantauan di Jakarta. Repotnya itu mengurus dua anak sekaligus. Jadi agar bisa istirahat saya kerap berbagi sif dengan suami untuk merawat anak-anak,” kata Suprih.

Suprih mengatakan orang-orang kembar di Jonggrangan pernah dikumpulkan jadi satu dan berfoto bersama. Dia pun mengakui di Jonggrangan banyak orang kembar.

Baca Juga: Gasak Ayam Kontes Senilai Jutaan Rupiah, Pemuda 22 Tahun Dicokok Polisi

Sementara itu, Kris Joko Raharjo dan Kris Joko Santoso, juga mengaku bangga terlahir sebagai salah satu orang kembar di Jonggrangan, Klaten. Kris Joko Santoso sempat kepikiran untuk mengusulkan ada paguyuban orang kembar di Jonggrangan.

Paguyuban itu diharapkan bisa menjadi wadah untuk mengumpulkan orang-orang kembar di Jonggrangan dan semakin mempopulerkan Jonggrangan sebagai desa yang banyak terdapat orang kembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya