SOLOPOS.COM - Brosur acara lomba minum bir yang akan diadakan salah satu tempat hiburan malam di Semarang. (Istimewa/Facebook)

Miras bir bakal dilombakan sebuah tempat hiburan malam, namun kembali batal menyusul ancaman dari Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah (Jateng).

Semarangpos.com, SEMARANG – Ajang pesta minuman keras (miras) berupa lomba minum bir bertajuk Oktoberfest yang digelar tempat hiburan malam CH Karaoke & Lounge di Ruko BSB Blok D6-7, Kota Semarang dipastikan batal. Acara yang rencana digelar pada Jumat-Sabtu (7-8/10/2016) dan Kamis-Jumat (27-28/10/2016) gagal terselenggara menyusul protes yang dilakukan sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam yang menamakan dirinya Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah (Jateng).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Batalnya pesta miras berupa lomba minum bir di Semarang akibat protes FPI Jateng ini bukan kali pertama. Pada bulan September lalu, acara serupa juga sempat akan diadakan di Markaz Coffee and Beer Garden, tapi juga batal karena protes FPI Jateng.

Ketua Advokasi dan Hukum FPI Jateng, Zaenal Petir, membenarkan jika pihaknya telah memberikan teguran dan ancaman kepada tempat hiburan malam itu untuk membatalkan acara lomba minum bir itu. Pihak tempat hiburan itu pun menyetujuinya dan meminta maaf untuk tidak jadi menggelar acara itu.

“Awal mulanya kami dapat laporan dari masyarakat dan ormas-ormas Islam di Semarang kalau mau ada acara pesta miras dengan cara lomba minum bir di Semarang. Informasi acara ini sudah tersebar secara luas melalu jejaring sosial,” ujar Zainal saat dihubungi Semarangpos.com, Rabu (4/10/2016).

Zainal menuturkan awal mula mendengar laporan itu pihaknya marah dan geram karena masih ada tempat hiburan malam yang berniat menggelar lomba minum-minuman beralkohol bagi kalangan remaja. Bahkan, rencana menggelar acara itu diumumkan secara terang-terangan di jejaring media sosial, seperti Facebook dan Twitter.

“Mau dibawa kemana bangsa kita yang luhur dan santun ini kalau remajanya sudah dibiasakan minum bir. Di mana-mana kriminalitas berawal dari minuman keras. Kalau remajanya sampai berbudaya,’Ga Ngebir Ga Gaul’ kan rusak bangsa kita,” ujar Zainal.

Zainal mengimbau kepada para pengusaha tempat hiburan malam, baik kafe maupun karaoke, untuk lebih peduli terhadap masa depan generasi muda. Ia berharap jika pengusaha hiburan malam itu menggelar event untuk meningkatkan promosinya sebaiknya dikemas tanpa merugikan norma-norma yang ada di dalam masyarakat.

“Tolong pengusaha hiburan malam maupun kafe ngeman masa depan bangsa. Jangan hancurkan remaja dengan miras,” pinta Zainal.

Zainal menambahkan ketika ada protes dari masyarakat dan ormas, dirinya langsung berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jateng dan Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Semarang untuk menggagalkan acara itu. “Kami enggak akan sweeping maupun melakukan tindakan anarki. Tapi meminta pihak keamanan untuk menangani. Intinya kami minta para pengusaha hiburan malam jangan memancing emosi kami dengan menggelar acara seperti itu hingga kami mengerahkan laskar,” imbuh Zainal.

Sementara itu, Zainal menyebutkan selain membatalkan acara pesta miras berupa lomba minum bir itu, pihak pengelola CH Karaoke & Lounge melalui manajernya, Tarina, juga mengucapkan permintaan maaf kepada FPI Jateng. Meski demikian, pihaknya tetap bersikeras agar pihak kepolisian memanggil manajemen tempat hiburan malam itu agar kelak tidak melakukan hal-hal yang bisa memancing emosi masyarakat dan umat Islam.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya