SOLOPOS.COM - Minyak kelapa produksi salah satu warga di Dusun Kaligayam, Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kulonprogo, pada Kamis (31/3/2022). (Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo)

Solopos.com, KULONPROGO — Kelangkaan dan mahalnya minyak goreng sawit yang terjadi beberapa bulan terakhir menjadi berkah tersendiri bagi produsen minyak goreng kelapa curah di Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta. Banyak warga yang beralih membeli minyak goreng kelapa sehingga berdampak pada peningkatan penjualan.

Hal itu disampaikan Ngatijan, pemilik rumah produksi minyak goreng kelapa curah di Kulur, Kapanewon Temon, Kulonprogo. Ngatijan menyampaikan telah memproduksi minyak goreng kelapa sejak 1970 silam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Setiap harinya, dia bisa memproduksi minyak goreng kelapa sebanyak 160 liter.

“Melambungnya harga minyak goreng kemasan memang menjadi berkah tersendiri bagi saya. Karena sekarang jualannya menjadi mudah ya. Ada peningkatan juga dari penjualan jika dibandingkan beberapa waktu sebelum naiknya harga minyak goreng kemasan,” terang Ngatijan, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga: Ini Syarat PNS yang Bisa Jadi Penjabat Walkot Jogja & Bupati Kulonprogo

Minyak goreng kelapa besutan Ngatijan tidak hanya digemari oleh masyarakat di Kulonprogo. Produknya sudah beredar di sejumlah daerah seperti DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan Jakarta. Produk yang sudah sampai di luar Kulonprogo tentunya merupakan minyak yang telah disuling.

“Kalau minyak mentah ini hanya lingkungan daerah sini aja. Kalau yang disuling itu udah jauh itu, udah sampai Jakarta, Madiun sampai Solo dan otomatis di Jogja yang lebih banyak itu. Sehari tuh saya bikinnya 160 liter, terus diambil pabrik penyulingan itu kira-kira 1 kwintal, terus kalau pembelian di rumah itu [minyak mentah] per orang kadang 5 liter, 1 liter, 0,5 liter karena namanya di kampung,” ungkap Ngatijan.

Seorang warga Dusun Kaligayam, Kalurahan Kulur, Fariyanah, 39, mengatakan saat ini beralih membeli minyak goreng kelapa dibandingkan membeli minyak goreng kemasan. Hal ini karena harga minyak goreng sawit kemasan sangat mahal.

Baca Juga: Mobil yang Dikemudikan Pensiunan Polri Nyemplung ke Jurang Kulonprogo

“Minyak kemasan kan harganya masih mahal dan stoknya juga masih langka ya. Jadi, saya memilih minyak goreng kelapa ya. Harganya lebih murah ketimbang minyak goreng kemasan,” ujar Fariyanah usai membeli minyak kelapa produksi.

Fariyanah mengaku lebih memilih minyak goreng kelapa juga karena faktor kesehatan. Dia menilai bahwa proses pembuatan minyak goreng kelapa lebih higienis dan natural, jika dibandingkan dengan proses pembuatan minyak goreng sawit.

Warga lainnya, Sutini, 31, mengatakan harga minyak goreng kelapa ini lebih murah dibandingkan dengan harga minyak goreng sawit. Untuk satu liter minyak goreng kelapa dijual dengan harga Rp21.000, sedangkan minyak goreng sawit kemasan dijual Rp25.000 per liter.

“Harga minyak kemasan masih mahal. Ditambah ini kan jelang puasa ya. Jadinya, ya berat kalau harus beli minyak goreng kemasan,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya