SOLOPOS.COM - Ilustrasi minyak goreng. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Terbatasnya stok minyak goreng hingga saat ini masih menjadi perbincangan di tengah masyarakat Kota Solo, Jawa Tengah. Sebotol minyak goreng curah berisi 900 ml dihargai Rp. 17.000.

Salah satu penjual minyak goreng di Pasar Legi Solo, Sri Lestari, mengaku mendapatkan stok yang terbatas, yakni dibatasi hanya boleh membeli dua karton sehari.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Dapet dari temannya bapak, jadi agak mudah. Tapi satu orang cuma dapat dua karton per hari tidak boleh lebih,” ucap dia kepada Solopos.com, Sabtu (5/3/2022)

Baca juga: Warga Solo Khawatir Masalah Minyak Goreng Berlanjut sampai Lebaran

Kios milik Sri Lestari hanya menjual minyak goreng curah dan merk pabrik, Sania yang dibanderol seharga Rp215.000 per kardus.

“Kalau Sania Rp215.000 per kardus, minyak goreng curah jatuhnya Rp200.000 per kartonnya,” ucap perempuan yang akrab disapa Tari.

Menanggapi kelangkaan minyak Tari menduga ada pihak yang menimbun demi mendapatkan keuntungan berlipat.

“Minyak goreng tidak langka, tapi mungkin disembunyikan agar harganya mahal, caranya seperti itu,” ucap dia.

Baca juga: Badalah, Pembeli Minyak Goreng di Pasar Gede Solo Wajib Beli Sabun

Tari menyebut meskipun harganya mahal, sampai saat ini minyak goreng curah tetap laku di pasaran. Walaupun pemasarannya susah mengingat minyak curah bukanlah minyak pabrik dengan kualitas yang jernih.

“Minyak curah adalah minyak dalam dirigen terus dituang sendiri ke botol, jadi bukan produksi pabrik,” kata Tari.

Pembeli minyak goreng, Anis Tri Lestari, 26, berpendapat kelangkaan minyak ini seharusnya segera ditangani oleh pihak yang berwenang.

“Stoknya susah, dan katanya ada oknum yang menyembunyikan. Jadi seharusnya ditindaklanjuti agar tidak seperti ini terus menerus,” ucap dia kepada Solopos.com, saat membeli minyak di Pasar Legi.

Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng Sasar Kelurahan di Pinggir Kota Solo

Suwarmin, 39, pembeli minyak goreng di Kios Sri Lestari mengatakan hal yang sama. Dia mengeluhkan tentang kasus minyak goreng yang tidak kunjung selesai.

“Harapan untuk pemerintah agar bertindak secara cepat dan tanggap, kami rakyat kecil yang sangat terdampak dengan adanya kelangkaan minyak goreng ini,” ucap dia kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya