SOLOPOS.COM - Ilustrasi minyak goreng dipakai lagi. (Freepik)

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Klaten kelimpungan mencari minyak goreng curah. Akibatnya, beberapa pelaku UKM yang telah kehabisan stok minyak goreng terpaksa menghentikan produksi sementara waktu.

Salah satu pengusaha tortila chips asal Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Wiyono, 49, mengatakan sulitnya mendapatkan minyak goreng curah sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Namun, dia masih bisa mengakali dengan meminta stok minyak curah dari pelaku usaha lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam beberapa hari terakhir, minyak goreng curah semakin sulit diperoleh. Wiyono kali terakhir membeli minyak goreng curah pada Selasa (22/3/2022). Harga minyak goreng curah kali terakhir dia membeli Rp255.000 per jeriken ukuran 17 kg.

Baca Juga: Minyak Goreng Rp14.000 Belum Ada di Pasar, Pemkab Klaten Tunggu Pusat

“Kemarin saya bawa mobil tetapi hanya bisa dapat dua jeriken. Itu saya beli di distributor. Biasanya bisa ambil 10-15 jeriken. Tetapi saat ini tidak bisa. Saya sudah cari sampai ke Jogja hingga Magelang tetapi tidak ada,” kata Wiyono saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (23/3/2022).

Lantaran tak lagi memiliki stok minyak goreng curah, Wiyono terpaksa meliburkan karyawannya alias berhenti berproduksi mulai Kamis (24/3/2022). Padahal, mendekati momentum Ramadan pesanan tortila meningkat.

“Besok sudah libur karena tidak punya minyak. Liburnya sampai minyaknya ada lagi,” ungkap dia.

Wiyono memilih tak menggunakan minyak goreng kemasan meski saat ini stoknya di pasaran melimpah. Alasannya, harga jual minyak goreng kemasan mahal. Jika menggunakan minyak goreng kemasan, Wiyono mengaku harga jual tortila tak bisa menutup biasa produksi.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng & Terigu Naik, Pedagang Gorengan Klaten Dilematis

“Biayanya bisa membengkak kalau menggunakan minyak goreng kemasan. Kalau menggunakan kemasan itu saat ini harganya Rp25.000-Rp26.000 per liter. Harapan kami itu minyak goreng harganya standar dan carinya mudah. Saat sekarang itu harganya mahal, mencarinya sulit. Masyarakat yang jadi korban,” urai dia.

Salah satu pedagang tahu krispi, Dwi Nurdin, 26, mengatakan harga minyak goreng kemasan saat ini berkisar Rp48.000 per 2 liter dari sebelumnya Rp28.000. Dalam sehari dia membutuhkan sekitar lima minyak goreng kemasan ukuran 2 liter.

Dilalah saya masih punya stok dua karton. Kalau sudah habis paling nanti mencari minyak curah,” kata dia.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Klaten Masih Rp21.000 per Liter, Pedagang Pusing

Namun, dia mengakui saat ini minyak curah sulit dicari. Jika minyak goreng curah masih sulit dicari serta harga minyak goreng kemasan mahal, Dwi bakal libur jualan tahu krispi untuk sementara waktu.

“Ya nanti cari haluan lainnya dulu sambil menunggu minyak goreng ini,” kata dia.

Soal harga jual tahu krispi, Dwi memilih tetap menjual Rp500 per biji meski dihitung-hitung dia tak bisa mendapatkan untung. Dia mengakui sudah ada yang menjual Rp2.000 per tiga biji.

“Saya baru satu bulan berjualan. Masih mencari pasaran. Kalau harganya dinaikkan takutnya sulit cari pelanggan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya