SOLOPOS.COM - Ilustrasi minyak goreng curah. (Freepik)

Solopos.com, KLATENMinyak goreng curah mulai diburu warga di Klaten, dalam beberapa waktu terakhir. Namun, penjual minyak goreng di pasar tradisional sulit memenuhi tingginya permintaan tersebut lantaran tak dapat kulakan secara optimal.

Salah satu pedagang sembako di Pasar Darurat Klaten, Romi, 26, mengakui permintaan minyak goreng curah saat ini tinggi. Apalagi sejak HET minyak goreng kemasan dicabut dan harganya meningkat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sebagian konsumen mulai beralih ke minyak curah. Rata-rata permintaan datang dari para pelaku usaha kuliner seperti ayam krispi. Romi tak bisa menjanjikan kepada para pelanggannya untuk memasok minyak goreng curah.

Baca Juga: Pengumuman! DKUKMP & Bulog Gelar OP 3.000 Liter Minyak Goreng di Klaten

Ekspedisi Mudik 2024

“Saat ini hanya memenuhi pesanan dari pelanggan saja. Kalau ada barangnya saya beri,” kata dia, kepada Solopos.com, Rabu (23/3/2022).

Romi mengatakan pedagang minyak goreng curah saat ini kesulitan kulakan barang sejak satu pekan terakhir. Hal itu bersamaan dengan keputusan pemerintah menghapus harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan. Pemerintah masih menetapkan HET untuk minyak goreng curah Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg.

“Minyak goreng masih sulit apalagi yang curah. Misalkan saya minta empat jeriken hanya diberi satu atau dua jeriken,” kata Romi.

Romi kulakan minyak goreng curah langsung ke distributor. Kali terakhir dia hanya mendapatkan satu jeriken minyak goreng curah.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Bervariasi, OP Bakal Kembali Digelar di Klaten

“Saya beli di distributor itu sekitar Rp256.000 per jeriken. Jatuhnya kalau per kg Rp15.500. Saya jualnya Rp16.000-Rp17.000 per kg,” kata Romi.

Analis Kebijakan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, Dewi Wismaningsih, mengatakan stok minyak goreng curah di beberapa distributor kosong.

Kekosongan terjadi di lima distributor yang ada di Klaten tersebar ke beberapa wilayah. Hal itu sesuai dari hasil pengecekan, Selasa (22/3/2022). Rata-rata, produsen minyak goreng yang memasok kepada distributor di Klaten berasal dari Semarang.

“Untuk minyak goreng curah ada tetapi terbatas. Untuk minyak goreng kemasan stoknya aman,” kata dia.

Baca Juga: DKUKMP Klaten Usulkan Operasi Pasar Minyak Goreng 4.000 Liter

Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 11/2022 yang mencabut ketentuan HET yang diatur pada Permendag No 6/2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng.

Sebelumnya, harga minyak goreng ditetapkan Rp11.500 per liter untuk minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000/liter. Kebijakan yang mengatur HET itu dicabut. Dalam Permendag No 11/2022, untuk minyak goreng curah masih mengacu pada HET senilai Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya