SOLOPOS.COM - Ilustrasi minyak goreng curah (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo sudah mendapatkan informasi penyetopan peredaran minyak goreng curah pada 2022 dari pemerintah pusat. Saat ini Pemkab Sukoharjo masih menunggu kepastian regulasi terkait penerapan rencana tersebut.

Kepala Disdagkop dan UKM Sukoharjo, Iwan Setyono, mengaku sudah mendapatkan arahan dari pemerintah pusat terkait rencana penghentian penjualan minyak goreng curah. Meskipun begitu, hingga saat ini Pemkab Sukoharjo belum menentukan langkah selanjutnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami masih menyesuaikan edaran dari pemerintah pusat. Sebenarnya rencana itu sudah ada sejak 2014. Saat ini wacana itu [penyetopan minyak goreng curah] memang sudah disampaikan ke kabupaten/kota di Indonesia. Sambil menunggu regulasi yang pasti, kami belum melangkah apapun. Nanti semuanya menyesuaikan kebijakan dari pemerintah pusat,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com Minggu (28/11/2021).

Baca Juga: Antisipasi Bencana, Polisi di Sukoharjo Pangkas Pohon di Tepi Jalan

Dia memastikan rencana tersebut akan diterapkan mulai 2022 nanti. Kebijakan tersebut dibuat untuk menyesuaikan pasar dan akan mengganti semua minyak goreng curah dengan minyak goreng berkemasan. Pasalnya, saat ini hanya tersisa dua negara di seluruh dunia yang masih mengedarkan minyak goreng curah yaitu Sri Lanka dan Indonesia.

“Bukan berarti tidak ada minyak goreng lagi, tapi semua diarahkan ke minyak goreng kemasan. Tujuan utamanya tentu masalah kesehatan, karena minyak goreng kemasan ada SOP terkait kontrol kandungan kolesterol dan lainnya, sedangkan minyak goreng curah tidak ada. Kalau terkait pengendalian harga saya tidak tahu apakah akan berdampak atau tidak mengingat faktor penyebabnya naik itu karena harga minyak goreng mentah dunia yang memang sedang tinggi,” papar dia.

Baca Juga: Minyak Goreng Curah Tak Boleh Beredar per 1 Januari 2022, Ini Sebabnya

Hingga saat ini, berdasarkan pantauan dari Disdagkop dan UKM Sukoharjo, harga minyak goreng di Sukoharjo masih bertahan di kategori tinggi. Selama hampir dua bulan, harga minyak goreng di sejumlah pasar tradisional masih berada di kisaran Rp18.000 hingga Rp19.000 per liter.

“Tapi harga itu fluktuatif naik turun. Namun, sementara ini berdasar pantauan kami harganya masih bertahan di atas dan belum turun,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya