SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang di Pasar Boyolali, Sukamti, 58, mengepak minyak goreng curah di lapaknya, Jumat (3/6/2022). Ia mengungkapkan harga minyak goreng curah di lapaknya naik karena harganya naik. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, JAKARTA–Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) menyambut baik wacana pemerintah yang ingin menghapus minyak goreng curah.

Namun, DMSI meminta agar distribusi minyak goreng curah dijalankan oleh perusahaan pemerintah atau Badan Urusan Logistik (Bulog).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Plt. Ketua DMSI Sahat Sinaga mengatakan penghapusan minyak goreng curah akan lebih efektif jika pemerintah mendistribusikannya.

Sebab, pemerintah membuat aturan minyak goreng curah harus dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.

“Makanya minyak goreng ini distribusinya jangan ke swasta. Itu harus dilakukan pemerintah. Karena ke BUMN/Bulog margin sedikit akan dijalankan. Beda kalau swasta kalau margin kecil akan didiemkan dia. Gak akan jalan-jalan untuk mencapai Rp14.000,” ujar Sahat saat dihubungi Bisnis, Minggu (12/6/2022).

Baca Juga: Terkait Minyak Goreng, Luhut: Pengusaha Jangan Ingin Untung Sendiri

Sahat juga meminta agar pemerintah lewat Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian segera menerbitkan penghapusan minyak goreng curah dan diganti dengan migor kemasans sederhana.

“Kita minta paling tidak awal 2023 sudah ada minyak goreng curah itu. Paling tidak ada 2 peraturan dari Kemendag dan Kemenperin. Supaya kuat, kalau hanya instruksi lisan-lisan saja gimana,” ucap Direktur Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni) tersebut.

Jika sudah ada aturannya, lanjut Sahat, swasta akan mulai untuk berinvestasi untuk menyediakan alat pengemas minyak goreng curah. Alat pengemas minyak goreng premium berbeda dengan minyak goreng curah.

“Yang punya sekarang Malaysia alatnya. Kita sudah ada, tapi masih sedikit karena pangsa pasarnya untuk sederhana ini kemarin kan belum jelas,” jelas dia.

Alasan lain kemasan curah harus dihapus, kata Sahat, lantaran migor curah tidak terjamin kebersihannya. Pasalnya, banyak curah ternyata dicampur dengan jelantah.

Baca Juga: Siap-siap, Pemerintah Akan Hilangkan Minyak Goreng Curah

“Jika sudah jelantah itu bahaya karena bisa menyebabkan kanker dan Alzheimer menurut penelitian di Inggris. Saya pernah minta ke asosiasi curah minyak dari Pecenongan dan Tebet berbeda. Ternyata yang dari Pecenongan sudah banyak putih-putihnya, berarti itu jelantah,” tutur dia.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan minyak goreng curah akan dihapus oleh pemerintah secara bertahap.

Sebagai gantinya, minyak goreng akan diedarkan dalam kemasan sederhana. Alasan kebersihan jadi salah satu latar belakang pengemasan minyak goreng sederhana.

Luhut mengklaim pengusaha minyak goreng pun sudah menyetujuinya.

Hal itu ia sampaikan, dalam konferensi pers soal Ekspor CPO dan Minyak Goreng bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jumat (10/6/2022).

“Nanti secara bertahap kita hilangkan curah menuju kemasan sederhana. Karena curah itu kurang higienis. Itu yang akan kita lakukan,” kata Luhut.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Minyak Goreng Curah Bakal Dihapus, DMSI: Asal yang Mendistribusikan BUMN

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya