SOLOPOS.COM - Ilustrasi minyak goreng curah. (Antaranews.com)

Solopos.com, SRAGEN — Harga minyak goreng curah di tiga pasar induk Kabupaten Sragen, Jawa Tengah melebihi harga eceran tertinggi (HET), yakni mencapai Rp18.000 per liter.

Padahal pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan telah menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.11/2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Curah. HET minyak goreng curah Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan hasil pantauan perkembangan harga oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen di Pasar Bunder, Pasar Gemolong, dan Pasar Gondang menunjukkan minyak goreng curah dijual di atas HET.

Baca Juga : Kapolres Sragen Pastikan Stok Minyak Goreng Aman dan Sesuai HET

Pengawas Perdagangan Diskumindag Sragen, Kunto Widyastuti, menyebutkan pantauan per Senin (11/4/2022), harga minyak goreng curah di Pasar Bunder Sragen Rp14.500/liter. Kemudian harga minyak goreng curah di Pasar Gemolong Rp18.000/liter dan di Pasar Gondang Rp16.000/liter. Kunto menerangkan harga jual itu dihitung dari harga kulakan suplier.

“Yang sulit itu menegakkan HET karena di lapangan harga itu kontras. Kondisi sekarang, Diskumindag masih membina [pedagang nakal] karena pasokan [minyak goreng] curah belum normal. Aturannya mereka yang jual di atas HET bisa kena sanksi administrasi, semacam pemberhentian izin usaha,” jelas Kunto saat dihubungi Solopos.com, Selasa (12/4/2022).

Baca Juga : Warga Sragen Sulap Biji Klenteng Menjadi Minyak Goreng Alternatif

Dia menerangkan pasokan minyak goreng curah ke salah satu agen minyak goreng curah di Jl. Ahmad Yani Sragen Kota bisa mencapai 10 ton per hari. Tetapi, katanya, agen minyak goreng curah lainnya tidak mendapatkan kiriman dari suplier.

Dia menyebut survei terakhir ke sejumlah agen minyak goreng curah di Kabupaten Sragen itu kosong. Bahkan, stok minyak goreng curah di Gemolong minim.

“Upaya yang kami tempuh menjalin kerja sama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia langsung ke pedagang. Semoga kerja sama ini bisa terealisasi. Kami masih menunggu barang dari pelabuhan. Diperkirakan 18 April [sampai],” ujarnya.

Baca Juga : Di Sragen, Ada 65.343 Keluarga yang Bakal Dapat BLT Minyak Goreng

Seorang pedagang kerupuk di Jambangan, Kedawung, Sragen, Suyadi, 67, mengaku harga minyak goreng mahal berdampak pada laba. Bahkan, saking sedikit laba yang dia terima, Suyadi menyebut usaha yang dijalankan itu menyerupai orang kerja bakti.

Suyadi mengaku terpaksa membeli minyak goreng kemasan dengan harga Rp48.000 untuk dua liter. “Di Kedawung sulit mendapatkan minyak goreng curah. Kalau harus beli ke Sragen juga sulit. Sebenarnya ada yang curah tetapi harganya mahal, yakni Rp320.000 untuk jeriken berisi 20 kg,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya