SOLOPOS.COM - Ilustrasi minyak goreng. (Freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO – Warga Sukoharjo menanggapi beragam terkait pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bahwa minyak goreng curah akan dihapus secara bertahap. Sebagai gantinya, kata Luhut, Jumat (10/6/2022), minyak goreng akan diedarkan dalam kemasan sederhana.

Pemilik usaha katering warga Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, Ratna Nugraheni, menyebut minyak goreng telah menjadi kebutuhannya. “Yo pakai sing kemasan [kalau minyak goreng curah dihapus] soale kebutuhan ki, piye [bagaimana] solusine?” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (13/6/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia menyebut saat ini minyak goreng curah menjadi pilihan lantaran minyak goreng kemasan dengan merek-merek baru yang bermunculan, kualitasnya hampir sama dengan minyak goreng curah. Menurutnya hanya beberapa merek minyak goreng kemasan yang masih jernih setelah digunakan menggoreng dua kali.

Tak hanya itu, harga minyak goreng curah yang cukup miring menjadi pertimbangan lain. “Biasane satu kilone [kg] Rp18.000 yen ning [kalau di] pasar, yen eceran Rp20.000. Karena yen wong dodol, itungane murah curah, sak iki yen kemasan kae kan bukan satu kilogram tapi satu liter wis kacek sik [Bagi penjual makanan tentu lebih murah menggunakan minyak goreng curah. Apalagi minyak goreng kemasan kan ukurannya bukan satu kilogram tapi satu liter itu sudah ada selisihnya],” jelasnya.

Sementara itu pengelola warung makan di Lombok, Gawanan, Sukoharjo, Yuyun, 50 menyebut tak masalah dengan penghapusan minyak goreng curah lantaran selama ini memakai minyak goreng kemasan. “Biasanya pakai kemasan, gak papa [kalau mau dihapus], kita gak mau pakai yang curah,” jelasnya.

Baca juga: Minyak Goreng Curah Dihapus, Pengamat: Wacana Lama

Dia menyebut dalam sehari biasanya menghabiskan dua-tiga liter minyak goreng untuk menggoreng sajian makanan. Sementara jika ditambah membuat peyek dan lainnnya bisa menghabiskan lebih dari itu. Biasanya dia membeli minyak goreng kemasan dengan harga Rp48.000/dua liter tanpa menggunakan aplikasi maupun KTP.

Diberitakan sebelumnya, alasan kebersihan jadi salah satu latar belakang pengemasan minyak goreng sederhana. Luhut mengklaim pengusaha minyak goreng pun sudah menyetujui terkait penghapusan minyak goreng curah.

“Nanti secara bertahap kita hilangkan curah menuju kemasan sederhana. Karena curah itu kurang higienis. Itu yang akan kita lakukan,” kata Luhut dalam konferensi pers soal Ekspor CPO dan Minyak Goreng bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Warung Pecel Legendaris Mbotho Sukoharjo, Murah Meriah tur Marai Gobyos

Sementara itu, Plt. Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia atau DMSI Sahat Sinaga mengatakan penghapusan minyak goreng curah akan lebih efektif jika pemerintah sendiri yang mendistribusikannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya