SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

CANBERRA: Minyak turun untuk pertama kali dalam 4 hari terakhir setelah dolar AS menguat atas euro dan laporan pemerintah yang memperlihatkan kenaikan cadangan minyak mentah di AS.

Departemen Energi melaporkan minyak melemah sekitar 2,2% setelah persediaan naik 3,09 juta barel menjadi 334,5 juta pekan lalu. Menurut estimasi median sejumlah analis kenaikan itu hanya 1,73 juta barel. Penguatan dolar AS juga mengurangi permintaan komoditas.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Minyak mentah untuk pengiriman Maret anjlok US$0,91 atau 1,2% menjadi US$78,15 per barel pada electronic trading di New York Mercantile Exchange. Di Sydney, minyak berada pada US$78,20 pada pukul 10:32 a.m.

Dolar AS menguat setelah Federal Reserve menaikkan discount rate ke perbankan untuk kredit langsung, pertama kali dalam 3 tahun. Mata uang AS diperdagangkan pada US$1,3493 per euro pada pukul 10:36 a.m. di Sydney, menguat dari US$1,3527 kemarin.

Persediaan bahan bakar distillate, termasuk minyak pemanas dan solar, turun 2,94 juta barel menjadi 153,3 juta. Persediaan bensin naik 1,62 juta barel menjadi 232,1 juta.

Minyak brent untuk pengiriman April naik US$1,51 atau 2% berakhir pada US$77,78 per barel di ICE Futures Europe London kemarin.(Bisnis Indonesia/JIBI/M. Yunan Hilmi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya