Umum
Jumat, 11 September 2009 - 11:34 WIB

Minyak berada pada US$71,92 per barel

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

NEW YORK: Minyak bergerak menguat untuk mingguan pertama kali setelah International Energy Agency (IEA) menaikkan estimasi pemintaan global untuk 2010 dan dolar AS berada pada posisi terendah dalam 9 bulan.

Laporan IEA menyebutkan rata-rata permintaan minyak dunia mencapai 85,7 juta barel per hari pada tahun depan, lebih besar 450.000 barel dari estimasi pada Agustus. Dolar AS diperdagangkan mendekati level terendah sejak 18 Desember atas euro akibat spekulasi membaiknya kinerja pabrikan China.

Advertisement

“Proyeksi IEA mengenai permintaan mendorong harga. Meski begitu, permintaan juga naik karena memasuki musim dingin,” kata Chip Hodge, managing director MFC Global Investment Management di Boston.

Minyak mentah untuk pengiriman Oktober turun tipis US$0,02 menjadi US$71,92 per barel di New York Mercantile Exchange pada 7:26 a.m. waktu Singapura. Harga ini sudah naik 5,7% pekan ini dan naik 61% sepanjang tahun ini.

“Perubahan proyeksi itu cukup substansial. Ini mengacu pada kuatnya permintaan di Amerita Utara dan China. Meski begitu, masih banyak pertanyaan, khususnya permintaan di sektor industri,” kata Ian Fyfe, pejabat IEA.

Advertisement

Kenaikan harga minyak itu juga didukung oleh turunnya persediaan minyak di AS yang lebih besar dari perkiraan dan keputusan OPEC untuk mempertahankan kuota industri pada 24,845 juta barel per hari.

Minyak mentah jenis Brent untuk penyelesaian Oktober naik US$0,03 berakhir pada US$69,86 per barel di ICE Futures Europe London.

Bensin untuk pengiriman Oktober turun 1,3% menjadi US$1,8036 per galon di New York.(Bisnis Indonesia/JIBI/M. Yunan Hilmi)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif