SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

NEW YORK: Minyak bergerak menguat untuk mingguan pertama kali setelah International Energy Agency (IEA) menaikkan estimasi pemintaan global untuk 2010 dan dolar AS berada pada posisi terendah dalam 9 bulan.

Laporan IEA menyebutkan rata-rata permintaan minyak dunia mencapai 85,7 juta barel per hari pada tahun depan, lebih besar 450.000 barel dari estimasi pada Agustus. Dolar AS diperdagangkan mendekati level terendah sejak 18 Desember atas euro akibat spekulasi membaiknya kinerja pabrikan China.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

“Proyeksi IEA mengenai permintaan mendorong harga. Meski begitu, permintaan juga naik karena memasuki musim dingin,” kata Chip Hodge, managing director MFC Global Investment Management di Boston.

Minyak mentah untuk pengiriman Oktober turun tipis US$0,02 menjadi US$71,92 per barel di New York Mercantile Exchange pada 7:26 a.m. waktu Singapura. Harga ini sudah naik 5,7% pekan ini dan naik 61% sepanjang tahun ini.

“Perubahan proyeksi itu cukup substansial. Ini mengacu pada kuatnya permintaan di Amerita Utara dan China. Meski begitu, masih banyak pertanyaan, khususnya permintaan di sektor industri,” kata Ian Fyfe, pejabat IEA.

Kenaikan harga minyak itu juga didukung oleh turunnya persediaan minyak di AS yang lebih besar dari perkiraan dan keputusan OPEC untuk mempertahankan kuota industri pada 24,845 juta barel per hari.

Minyak mentah jenis Brent untuk penyelesaian Oktober naik US$0,03 berakhir pada US$69,86 per barel di ICE Futures Europe London.

Bensin untuk pengiriman Oktober turun 1,3% menjadi US$1,8036 per galon di New York.(Bisnis Indonesia/JIBI/M. Yunan Hilmi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya