MELBOURNE: Minyak melanjutkan kenaikan untuk hari ketiganya di New York didorong oleh sinyal perekonomian global mulai menuju pemulihan.
Pekan ini minyak terus melaju seiring dengan kenaikan pasar saham akibat spekulasi meningkatkan kinerja pertumbuhan. Pemerintah AS kemarin melaporkan kondisi pemangkasan tenaga kerja nasional kemungkinan berakhir.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Konsistensi terlihat dari data-data yang dikeluarkan oleh pemerintah AS. Minyak kemungkinan bergerak naik ke kisaran perdagangan tertinggi, mendorong ke arah titik resistance pada level US$55 per barel,” kata Mark Pervan, senior commodity strategist Australia and New Zealand Banking Group Ltd di Melbourne.
Minyak mentah untuk pengiriman Juni naik US$0,59 atau 1% menjadi US$57,30 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, dan berada pada US$57,26 pukul 9:48 a.m. waktu Singapura.
Menurut analisa teknical PVM Oil Associates Ltd, minyak bisa mencapai US$62,65 per barel dalam waktu dekan dan bisa naik sampai US$78 dalam 6 bulan.
Kemarin, minyak ditutup pada US$56,71, tertinggi sejak 14 November. (JIBI/Bisnis.com)