SOLOPOS.COM - BARANG BUKTI -- Sejumlah minukman keras yang menjadi bahan oplosan disita oleh aparat Polsek Banyudono, Boyolali, Selasa (12/7/2011). (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Boyolali (Solopos.com) – Sepertinya kegembiraan sesaat dengan menenggak minuman keras lebih memikat ketimbang memikirkan dampaknya yang bisa berarti taruhan nyawa. Lagi-lagi konsumsi minuman keras telah menelan korban jiwa. Diduga gara-gara overdosis menenggak oplosan arak, bir, Vodka dan minuman suplemen, dua warga Boyolali tewas, Senin (11/7/2011) malam dan satu lagi dalam kondisi kritis. Sementara satu lainnya saat ini tengah dimintai keterangan oleh pihak berwajib.

BARANG BUKTI -- Sejumlah minuman yang menjadi bahan oplosan Miras disita oleh aparat Polsek Banyudono, Boyolali, Selasa (12/7/2011). (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kedua korban tewas masing-masing Wiyono, 24, warga Dukuh Cabean, Desa Cangkringan, Kecamatan Banyudono dan Andika, 23, warga Dukuh Karangkulon, Desa Cangkringan, Banyudono. Keduanya sudah dimakamkan di permakaman umum di dukuhnya pada Selasa (12/7/2011) siang. Sementara itu, seorang yang dalam kondisi kritis adalah Yudi Pramono, 30, warga Dukuh Pringgan, Desa Cangkringan. Yudi dibawa ke RSU Banyudono lalu dirujuk ke rumah sakit dr Muwardi Solo. Sedangkan satu korban lain, Priyono alias Kincung, warga Dukuh Dodokan, Desa Salakan, Kecamatan Teras, ditemukan dalam kondisi sehat. Saat ini Kincung masih dimintai keterangan di Mapolsek Banyudono.

Kapolres Boyolali AKBP Romin Thaib melalui Kapolsek Banyudono AKP AA Gede Oka membenarkan adanya kejadian ini. Kapolsek mengatakan korban yang tewas dan kritis itu diduga karena overdosis menenggak Miras oplosan. Dari penyelidikan petugas, pesta Miras dilakukan sejak Sabtu (9/7/2011) malam. Kejadian bermula saat korban Wiyono, Andika dan Kincung minum Miras oplosan di rumah Kincung. Mereka mabuk-mabukan sejak pukul 19.00 WIB hingga tengah malam.

Pada Minggu (10/7/2011) sekitar 00.30 WIB, pesta Miras berlanjut di rumah Yudi Pramono hingga pukul 05.00 WIB pagi. Saat anggota keluarga korban mencari ke rumah Yudi karena mereka tak kunjung pulang keempatnya ditemukan dalam kondisi teler. Karena kondisi kesehatan semakin memburuk Senin (11/7/2011) siang sekitar pukul 11.30 WIB, Wiyono dibawa ke RSU Banyudono. Anak tunggal pasangan Lagiyo dan Sepen ini akhirnya dinyatakan tewas pukul 20.00 WIB.

Sementara, Andika juga dilarikan ke RSU Pandan Arang Boyolali. Bapak satu anak ini meninggal dunia di rumah sakit pada Senin malam. Sedangkan korban lainnya, Yudi Pramono yang dalam kondisi kritis juga dibawa ke RSU Banyudono Selasa siang. Namun, karena kondisinya cukup parah ia dirujuk ke RS dr Moewardi Solo.

Istri Yudi, Asih menuturkan Yudi pulang dari tempat bekerjanya sebagai buruh bangunan di Semarang. Saat itu, Yudi pulang pada Minggu (10/7/2011), pukul 01.00 WIB dan sudah ditunggu tiga temannya untuk pesta Miras. Wiyono, Kincong dan Andika menunggu Yudi di warung nasi goreng milik kakak Yudi bernama Yani sejak pukul 00.00 WIB yang berada di sekitar wilayah Banyudono. Saat datang ke warung tersebut, ketiga teman Yudi sudah dalam kondisi mabuk. Pesta Miras pun lantas mereka gelar hingga pagi.

Yudi, kata Asih, awalnya tidak mengetahui, Miras yang digunakan untuk berpesta berjenis arak. “Biasanya minum ciu. Yang saya tahu, araknya beli di daerah Pengging. Mereka bertiga sebelumnya menelepon Yani untuk minta izin minum Miras di warungnya. Lantas mereka datang ke warung, kemudian Yani menelepon Yudi,” jelas Asih saat ditemui Espos di RS dr Moewardi.

Pagi harinya, lanjut Asih, Yudi sempat mengantarkannya untuk membeli sarapan. Namun, apes, karena masih dalam pengaruh alkohol dia pun jatuh bersama istrinya dan harus mendapatkan perawatan di RS Banyudono. “Kakinya patah, harus mendapat tujuh jahitan. Saya juga ikut terluka di kaki saya,” ungkapnya.

Selepas mendapat perawatan akibat kecelakaan tersebut, Yudi dan istrinya lantas pulang ke rumah. Namun, pada Senin (11/7/2011) pukul 18.00 WIB, Yudi mengeluh sesak di dadanya. Istrinya pun berinisiatif memberikan minuman sebanyak 13 gelas air kelapa kepada Yudi dan muntah-muntah. “Saya sudah sering memperingatkan dia, karena sering minum-minuman keras. Tapi mau bagaimana lagi, tetap ngeyel, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Dari kejadian ini, suami saya mengaku kapok,” jelasnya.

Hingga Selasa sore, kondisi Yudi belum sadar sepenuhnya. Dia dirawat di bed nomor enam, Ruang High Care Unit (HCU) Melati 1, RS dr Moewardi. “Korban mengalami keracunan dari Miras yang diminumnya. Saat ini kami masih mencoba mengeluarkan racun dari dalam tubuhnya,” jelas dr Diah Erawati, salah satu dokter yang berada di dalam ruangan tempat korban dirawat.

Kapolsek Banyudono, AKP AA Gede Oka mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Sejumlah saksi diperiksa termasuk pedagang tempat para korban membeli Miras itu. Jajarannya menyita satu teko yang digunakan untuk mengoplos Miras dan botol-botol bekas Miras dan minuman suplemen.
“Kincung sudah ditemukan. Kondisinya sehat dan sedang dimintai keterangan di Mapolsek Banyudono,” tambahnya. Dikemukakan, berdasarkan pengakuan Kincung Miras yang diminum keempat korban adalah oplosan enam liter arak, vodka, dua botol bir dan minuman suplemen. Miras itu pun mereka oplos sendiri.

rid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya