SOLOPOS.COM - Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK Masinton Pasaribu membawa koper saat mendatangi KPK dan minta ditahan, Senin (4/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Masinton Pasaribu meminta ditahan KPK sambil membawa koper. Dia pun meninggalkan Gedung KPK setelah tak ditanggapi.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua Pansus Hak Angket Masinton Pasaribu menujukkan hal aneh saat menyambangi Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Senin (4/9/2018). Pasalnya, dirinya membawa koper untuk meminta untuk ditangkap oleh penyidik antirasuah.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Menurut politikus PDI perjuangan itu, kedatangannya meminta untuk ditahan oleh KPK terkait pernyataan Ketua KPK soal ancaman pasal menghalang-halangi penyidikan atau obstructions of justice terhadap pansus hak angket.

Namun, baru satu jam berselang dan tak menemui pimpinan, Masinton sudah angkat kaki dari Gedung KPK. Dia mengklaim lembaga pimpinan Agus Rahardjo tak berani menangkap dirinya. “Saya sudah tunggu satu jam lebih, rompi oranye KPK tidak turun-turun,” kata Masinton di Gedung KPK, Jakarta Selatan, dikutip Solopos.com dari Okezone.

Masinton menyayangkan sikap dari Agus Rahardjo yang mengancam pansus hak angket. Menurut Masinton DPR bekerja melalui pansus hak angket untuk KPK.

“Jadi gunakanlah penegakan hukum ini, pemberantasan korupsi ini sebenar-benarnya, seadil-adilnya. Kami semua mencintai KPK ini. Kami semua anti terhadap korupsi. Jangan gunakan institusi KPK ini untuk motif lain di luar pemerantasan korupsi itu sendiri,” papar Masinton.

Namun, KPK tak menanggapi aksi politikus PDIP itu. Lantaran tak kunjung ditahan, Masinton merasa percaya diri bahwa tudingan Ketua KPK terhadap pansus hak angket tidak mendasar. Padahal, Masinton tidak melakukan komunikasi dengan pimpinan terkait dengan aksi konyolnya tersebut.

“Ya ini saja kita tunggu satu jam lebih rompi oranyenya enggak turun. Berarti kan tudingannya itu tudingan tidak berdasar. Jadi kalau saya, kami digertak, kami tidak akan mundur. Dan kami ingin buktikan gertakan itu,” klaim dia.

Anggota Komisi III DPR itu merasa yakin bahwa kehadirannya sudah diketahui oleh para pimpinan KPK. Meskipun dia tidak berkomunikasi dengan resepsionis maupun pimpinan KPK sebelumnya.

“Ini ada CCTV, masa dia [pimpinan KPK] enggak tahu. Ya pasti tahu lah, ngabarin lah, di bawah ini,” tutup Masinton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya