Minimarket 24 jam

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

internet

[SPFM], Minimarket terus menjamur di kawasan Soloraya. Bahkan, tak jarang hal ini menimbulkan keresahan terutama untuk pedagang kecil atau para pedagang di pasar tradisional. Tidak sampai disitu, karena sekarang minimarket yang buka 24 jam juga terus bermunculan. Akibatnya, toko-toko yang hendak membidik masyarakat yang berbelanja malam hari, juga kian kehilangan kesempatan untuk meraih pelanggan.

Memang, berbelanja di minimarket orang akan lebih nyaman. Ruangan ber-AC dan barang dagangan relatif lengkap. Di samping itu, harganya juga lebih pasti. Hal ini kemudian mendorong dan menarik para pelanggan atau calon pelanggan untuk berbelanja ke minimarket.  Apalagi, jika buka hingga 24 jam, masyarakat yang dalam perjalanan maupun bekerja malam hari juga merasa terbantu dengan keberadaan mereka.

Namun, persoalan menjadi lain, manakala pedagang lain yang mempunyai modal lebih kecil merasa tergusur. Kini mereka merasa terpinggirkan. Kota Solo mempunyai langkah tegas dan kini menghentikan untuk sementara pendirian mal dan minimarket.

Itu di Solo. Berbeda dengan daerah sekitar Kota Solo. Laju pertumbuhan minimarket juga menghantui para pedagang di seputar Solo, termasuk di daerah yang berbatasan Kota Solo. Maka itu, tak mengherankan jika kini minimarket kini juga menjamur di daerah perbatasan.

Ini akan menjadi rumit dan lamban dituntaskan, manakala tak ada kerjasama yang baik antar wilayah di Soloraya. Nah, menurut Anda, bagaimana mengatasi laju pertumbuhan minimarket di wilayah Soloraya? Perlukah kerjasama antar wilayah, mengingat minimarket kini justru tumbuh subur di kawasan perbatasan?

Sampaikan komentar Anda di Dinamika 103 edisi  Selasa (19/7) mulai pukul 08.05-10.00. Komentar bisa Anda sampaikan melalui  telpon (0271) 739367 dan 739389 atau SMS di 081226103103 dan 01817444103 atau melalui akun facebook kami di Soloposfm Solo Surakarta maupun melalui website ini.  [SPFM /ary]