SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendekar pencak silat. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pelaku Kasus pengeroyokan terhadap tiga orang pesilat PSHT Ranting Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah masih buram. Polisi belum berhasil mengungkap identitas pelaku yang diduga berjumlah lima orang karena minimnya saksi di lokasi kejadian.

Kapolsek Kartasura AKP Indra Romantika Hamiadianto mengatakan masih memburu tersangka pelaku pengeroyokan pesilat PSHT. Sejauh ini pelaku belum terindentifikasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami masih mengumpulkan bukti dan petunjuk segala macam sudah dilaksanakan. Kita masih mencari tersangkanya,” kata Kapolsek ketika berbincang dengan Solopos.com, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Tenang & Jangan Rebutan, Stok Vaksin Covid-19 di Indonesia Banyak

Kapolsek mengaku minimnya saksi di lokasi kejadian membuat polisi cukup kesulitan mengungkap identitas para pelaku. Apalagi dari keterangan tiga orang korban menyebut para pelaku menggunakan masker saat melakukan penyerangan.

Para korban juga tak hafal motor berikut pelat nomor yang digunakan pelaku karena penyerangan terjadi sangat cepat. Belum lagi tidak adanya saksi selain korban di lokasi kejadian.

“Penyerangan kan terjadi dini hari. Kondisi wilayah sepi, sehingga tidak ada saksi lain di lokasi selain para korban,” katanya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya tiga pesilat PSHT Kartasura diserang kelompok misterius pada Jumat (20/8/2021) dini hari di wilayah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. Akibat kejadian itu kedua pesilat mengalami luka sobek setelah terkena sabetan senjata tajam. Mereka lantas mendapat perawatan intensif di RS UNS Kartasura, Sukoharjo.

Baca juga: Kisah Aparat Gabungan Tawangsari Sukoharjo Tak Kenal Lelah Imbau Penerapan Prokes, Siang Malam Gelar Patroli

Patroli Kamtibmas

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan untuk mengantisipasi gangguan keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menggelar operasi yustisi dengan melibatkan organisasi pencak silat, seperti PSHT, Pagar Nusa, Winongo, Kera Sakti, dan Sardulo Seto di tingkat ranting maupun cabang.

Kegiatan patroli gabungan dengan organisasi pencak silat merupakan salah satu upaya mengantisipasi kejadian bentrokan organisasi massa. Targetnya dapat terwujud solidaritas dan kerukunan antar ormas.

“Saat ini tidak sedikit kita temui terjadinya bentrokan, gesekan, atau bahkan konflik antar perguruan silat. Untuk mengantisipasi perkembangan situasi itu perlu dibentuk suatu skema khusus agar tercipta sinergitas dari seluruh unsur dari ormas pencak silat sehingga wilayah Kabupaten Sukoharjo tetap aman kondusif,” kata Kapolres.

Baca juga: Bibir Diplester, Begini Kondisi Bayi Dalam Kardus Dibuang di Wuryorejo Wonogiri

Kapolres menjelaskan bahwa silat merupakan kearifan lokal rakyat Indonesia yang sudah menjadi identitas dan jati diri bangsa sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Perkembangan silat mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.

Silat kemudian mendapat perhatian yang besar dari para pemuda dan dukungan yang kuat dari masyarakat. Dimana akhirnya berdaya guna untuk membantu membantu negara dalam bidang ketertiban dan keamanan.

Baca juga: Gibran Kerap Parkirkan Mobil Dinas di Wilayah Bermasalah, Pemerhati Budaya Solo Angkat Bicara

Menurut Kapolres, sesama perguruan silat harus bisa saling menjaga, saling menghargai antar kelompok perguruan dan mengesampingkan ego. Kemudian jangan terprovokasi dengan adanya beberapa kejadian yang bisa memecah belah antar kelompok.

“Kita selaku sesama anak bangsa perlu mengisi kemerdekaan ini dengan kegiatan-kegiatan positif, sesama saudara sesama anak bangsa harus menjaga persatuan dan saling hormat menghormati terutama pada masa pendemi jangan ditambah-tambah lagi dengan permasalahan yang justru akan merugikan,” pinta Kapolres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya