SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA – Keterbatasan ruang publik membuat sejumlah warga Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan memanfaatkan Sungai Code. Warga membendung Kali Code dengan karung yang diisi pasir sehingga membentuk kubangan air sedalam satu meter hingga Jembatan Sayidan. Tempat itu kemudian dijadikan sebagai wahana bermain anak-anak dan warga sekitar.

Langkah itu dilakukan warga karena kawasan tersebut padat penduduk, bahkan tak ada lahan kosong untuk bermain anak-anak. Genangan air yang dibendung secara maual itu digunakan anak-anak sekitar untuk bermain perahu. Setidaknya ada empat perahu di lokasi wisata air tersebut. Setiap perahu bisa menampung sampai empat orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jarak tempuh perahu dari mulai Bendungan hingga Jembatan Sayidan sekitar 250 meter. Namun, wisata air untuk anak-anak ini belum berjalan mulus. Pasalnya, bendungan manual tidak bertahan lama.

“Bendungan karung maksimal bertahan tiga bulan,” kata salah satu warga Kampung Sayidan Surahman, saat ditemui Harianjogja.com di rumahnya, Sabtu (27/9/2014).

Sedangkan untuk sekali membendung dibutuhkan dana sekitar Rp15 juta. Karena tidak ada dana, warga pun terpaksa membuat bendungan setahun sekali, yaitu setiap bulan puasa.

“Wisata air ini sudah dua kali berfungsi,” katanya.

Saat ini wisata sair Sayidan mangkrak sejak bulan puasa lalu. Tidak ada aktivitas di Kali Code. Bahkan lokasi wisata tersebut terkesan kotor dan banyak sampah. Padahal Kampung Sayidan merupakan salah satu wilayah yang mendapat predikat kampung wisata.

Menurut Surahman, saat ada wisata air Kali Code, lokasi tersebut bersih dari sampah. Kini warga tengah iuran kembali untuk membendung Kali Code. Wisata air pertama kali tercetus saat warga melihat anak-anak tidak memiliki lahan bermain. Kampung Sayidan nyaris tidak ada lahan kosong. Gang masuk ke dalam kampung hanya lebar sekitar dua meter. Padahal kampung tersebut
merupakan kampung wisata.

Satu-satunya lahan kosong pun yang kini dijadikan untuk olahraga bulu tangkis berada diatas saluran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sehingga sewaktu-waktu lahan tersebut tidak bisa difungsikan karena bau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya