SOLOPOS.COM - Pemkab Karanganyar mengadakan FGD Peningkatan Daya Saing Daerah, Rabu (23/3/2022). (Instagram/kabupatenkaranganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Ruang kreatif di Kabupaten Karanganyar dinilai masih minim. Kondisi ini dinilai menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) besar bagi Pemkab Karanganyar dalam meningkatkan daya saing daerah.

Hal tersebut terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Daya Saing Daerah di Hotel Taman Sari Karanganyar pada Rabu (23/3/2022). Para stakeholder hadir dalam diskusi tersebut seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD), BUMD, dan tokoh masyarakat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Perwakilan Kadin Karanganyar, Eko Kristanto, menilai penyediaan ruang kreatif sangat penting dalam meningkatkan daya saing daerah. Pemkab Karanganyar selama ini masih minim dalam penyediaan ruang kreatif tersebut.

Baca Juga: Pemkab Endus Jual Beli Lapak Pasar Sabtu-Minggu Alun-Alun Karanganyar

“Minimal setiap kecamatan disediakan ruang pojok kreatif. Ruang ini bisa dimanfaatkan untuk memajang produk atau pameran hasil kreatif,” kata dia dalam forum tersebut.

Menurutnya, tourism centre dibuka di lokasi strategis perlu dilakukan. Apalagi Kabupaten Karanganyar memiliki tempat-tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Sehingga keberadaan tourism centre bisa menjadi pemberi informasi bagi para pengunjung.

Diakuinya, Kabupaten Karanganyar memiliki potensi besar di segala bidang. Namun masih minim tergali. Begitu pula dengan fasilitas pemasaran yang masih terkesan didominasi pelaku usaha mapan. Sedangkan kalangan startup atau rintisan usaha kesulitan mengaksesnya. Dengan penyediaan ruang kreatif, berbagai kendala yang ditemui usaha rintisan diharapkan bersolusi.

Baca Juga: Masjid Agung Karanganyar Rampung, Bupati Fokus ke Gedung Kebudayaan

Kepala Badan Perencanan Penelitian dan Pembangunan (Baperlitbang) Karanganyar, Dwi Cahyono, mengakui masih adanya sejumlah kendala meningkatkan daya saing daerah. Berbagai masukan stakeholder untuk pengembangan daya saing daerah ini akan menjadi bahan bagi Pemkab sebagai bahan evaluasi diri.

“Banyak PR yang masih harus kami kerjakan untuk meningkatkan daya saing daerah. Segala masukan termasuk minimnya penyediaan ruang kreatif ini kita akan evaluasi,” katanya.

Merujuk data indeks daya saing daerah (IDSD), Kabupaten Karanganyar berada di peringkat 21 dari 35 kabupaten/kota se-Jateng. Statusnya termasuk tinggi. Sedangkan indeks inovasi daerah (IID) berstatus inovatif di peringkat 16 se-Jateng atau peringkat 99 dari 415 kabupaten se-Indonesia.

Baca Juga: 5 Desa di Karanganyar Jadi Target Program PKKP Jateng

Berdasarkan hasil pengukuran, Karanganyar unggul dari aspek ekosistem inovasi dan sumber daya manusia. Namun memiliki kelemahan pada faktor pasar dan penguatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya