SOLOPOS.COM - Paslon Hartanto-Joko Purnomo atau Harjo (kiri) dan Joko Sutopo-Setyo Sukarno atau Josss (kanan) berfoto bersama para komisioner KPU Wonogiri seusai debat publik di Hotel Best Western, Solo Baru, Sukoharjo, Kamis (26/11/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Pengeluaran dana kampanye masing-masing calon bupati-calon wakil bupati pemilihan kepala daerah Wonogiri tak lebih dari Rp142 juta. Hal tersebut berbanding lurus dengan jumlah kampanye dua kubu pasangan calon yang dinilai minim.

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Kantor Komisi Pemilihan Umum Wonogiri, Selasa (8/12/2020), selama kampanye 26 September-5 Desember lalu kubu pasangan calon nomor urut satu, Hartanto-Joko Purnomo atau Harjo menerima sumbangan dana kampanye senilai Rp141,5 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penerimaan itu naik Rp83,5 juta dari penerimaan yang terkumpul hingga Oktober lalu. Hingga bulan tersebut penerimaan Harjo senilai Rp57,9 juta. Dari total penerimaan dana tersebut tim pemenangan membelanjakannya senilai Rp141,4 juta.

Wanita di Madiun Ini Positif Covid-19 Setelah Hadiri Resepsi Pernikahan

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara, penerimaan selama masa kampanye kubu pasangan calon nomor urut dua, Joko Sutopo-Setyo Sukarno atau Josss lebih kecil, yakni senilai Rp33 juta. Dana itu naik Rp4 juta dari penerimaan hingga Oktober lalu. Hingga bulan tersebut tim Josss mendapatkan sumbangan dana Rp28 juta. Dari total penerimaan itu, dana senilai Rp32 juta di antaranya dibelanjakan.

Ketua Tim Pemenangan Harjo, Suparmo, hingga berita ini ditulis belum dapat dimintai konfirmasi ihwal. Sebelumnya, politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu menginformasikan dana kampanye Harjo mayoritas bersumber dari pasangan calon. Dana direalisasikan untuk membiayai proses kampanye dialogis.

Menurut dia kampanye dengan pendekatan dari hati ke hati lebih efektif dijalankan pada masa pandemi Covid-19 ini. Kampanye model itu dilaksanakan dengan cara, seperti bersilaturahmi/bertemu tokoh-tokoh masyarakat.

Tak Tatap Muka

Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Josss, Sriyono, tak memungkiri biaya kampanye Josss minim karena tim pemenangan tingkat kabupaten sejak awal tidak menggelar kampanye tatap muka. Pertemuan-pertemuan dengan tokoh, seperti calon wakil bupati Setyo, selama ini digelar pengurus PDIP tingkat bawah. Alhasil, biaya tidak bersumber dari tim pemenangan tingkat kabupaten.

“Jadi wajar saja kalau biaya kampanye kecil. Tim pemenangan kabupaten sejak awal sepakat tak menggelar kampanye tatap muka. Ini untuk menghormati para tenaga kesehatan dan Satgas yang bekerja keras memerangi Covid-19,” kata Sriyono.

Ganjar Pastikan RS di Jateng Masih Aman untuk Rawat Pasien Covid-19

Sementara itu, Ketua KPU Wonogiri, Toto Sih Setyo Adi, mengatakan tim pemenangan kedua pasangan calon menyerahkan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye, Minggu (6/12/2020), atau sehari setelah tahapan kampanye berakhir. Laporan tersebut akan diaudit akuntan publik.

“Hasil akhirnya nanti akan diketahui dana kampanye dari mana saja dan untuk apa saja. Seperti diketahui, dana kampanye tidak boleh dari lembaga milik pemerintah,” kata Toto.

Seperti diketahui, kedua paslon sepakat pengeluaran dana kampanye maksimal Rp39,9 miliar. Sumbangan dana kampanye bersumber dari badan usaha di luar pemerintah maksimal senilai Rp750 juta. Sementara, yang bersumber dari perorangan maksimal Rp75 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya