SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebun tanaman organik. (JIBI/Harianjogja/Dok.)

Harianjogja.com, BANTUL-Kekayaan sumber daya alam (SDA) yang berhadapan dengan minimnya inovasi mengakibatkan ketahanan pangan dan energi di Indonesia memperihatinkan.

“Ketahanan pangan dan energi di Indonesia memang sangat memperihatinkan. Inovasi dalam penggunaan energi juga masih sangat kurang, terutama dalam hal inovasi hilir,” ungkap Koordinator Kopertis Wilayah V, Bambang Supriyadi dalam 2nd Internasional Conference on Suinstanable Innovation (ICoSI) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (3/5/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melalui konferensi ini, Bambang berharap didapatkan hasil-hasil penelitian sesuai kondisi kekinian Indonesia sehingga dapat seutuhnya bermanfaat.

Rektor UMY, Bambang Cipto mencontohkan, Tiongkok yang saat ini dapat memakmurkan negeri sendiri tanpa bantuan asing karena inovasi tersebut. Indonesia diyakininya dapat menerapkan hal serupa karena memiliki SDA dan sumber daya manusia (SDM) melimpah.

“Saya percaya jika kekayaan alam yang dimiliki bisa dikelola sendiri, maka Indonesia akan menjadi negara sejahtera dan maju. Bahkan bisa ikut menyejahterakan negara lain,” terang dia.

Pada ICsSI ke-2, ada 14 negara yang bergabung seperti Indonesia, Taiwan, Malaysia, Singapura, Nigeria, Swedia, Mauritania, Belanda, Australia, Inggris, Filipina, India, Afganistan dan Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya