SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Wisatawan dinilai kurang meminati desa wisata yang berada di Kabupaten Gunung Kidul. Hal itu disebabkan karena minimnya sumber daya manusia serta minimnya fasilitas di desa wisata.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Suryoaji saat ditemui Harian Jogja Express, Rabu, (6/7). Menurut dia, para  wisatawan belum banyak yang tertarik menginap di rumah-rumah penduduk sekitar desa wisata.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mereka [wisatawan] masih enggan memanfaatkan homestay atau tinggal di pemukiman penduduk karena beberapa fasilitas tidak lengkap seperti fasilitas mandi cuci kakus (MCK),” katanya. Dia mengatakan, perlu ada suntikan dana dari investor lain atau koperasi guna mempercantik rumah para penduduk.
 
“Kemampuan bahasa Inggris merupakan faktor utama untuk memudahkan berkomunikasi. Namun sayang banyak masyarakat yang masih belum bisa,” katanya.  Kebanyakan pemilik homestay di sekitar desa wisata bekerja sebagai buruh dan guru honorer.

Saat ini Kabupaten Gunungkidul memiliki sembilan desa wisata, beberapa di antaranya yakni Nglanderan, Bobung, Bejiharjo, Playen, dan Semin. Setiap desa wisata biasanya memiliki dua hingga tiga homestay. (Harian Jogja Express/Kurniyanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya