SOLOPOS.COM - Sejumlah rumah di Sewu, Solo, Rabu (22/2/2012) tergenang banjir. (Dok/Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)


Sejumlah rumah di Sewu, Solo, Rabu (22/2/2012) tergenang banjir. (Dok/Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Alokasi anggaran pengendalian banjir di Kota Solo disiapkan Rp8 miliar pada APBD 2013. Dana tersebut dinilai masih minim.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo Agus Djoko Witiarso ketika dijumpai Solopos.com  akhir pekan kemarin,  mengatakan minimnya alokasi dana untuk pengendalian banjir lantaran keterbatasan anggaran.

“Jika dibanding tahun lalu memang naik Rp2 miliar. Tapi ini masih sangat minim, karena anggaran terbatas,” terangnya.

Agus mengakui tinggal mengandalkan bantuan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jateng untuk pengendalian banjir.  Dikatakannya, porsi  anggaran yang tersedia untuk operasional pengedalian banjir serta pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana hanya Rp8 miliar. Dana itu, lanjut dia, dinilai masih sangat jauh.  Namun dari Rp8 miliar yang dianggarkan, pihaknya akan memrioritaskan bagi kawasan rawan bencana banjir.

“Lihat dari sisi kebutuhan dari angka itu masih kecil. Jadi masih banyak berharap dari pusat,” katanya.

Dia mencontohkan seperti halnya untuk daerah aliran Sungai Bengawan Solo dan anak Sungai Bengawan Solo ditangani langsung oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Sementara untuk perbaikan drainase primer berharap bantuan dari Dirjen Cipta Karya melalui satuan Kerja (Satker) Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Provinsi Jateng. Sedangkan dana dari pos APBD Kota Solo, lanjut dia, untuk perbaikan dan pemeliharaan drainase sekunder.

“Partisipasi masyarakat juga kami harapkan. Yang penting untuk pengendalian banjir ini bagaimana saluran bawah beres dulu, praktis drainase akan lancar. Sebaliknya jika sedimentasi tinggi ya banjir,” katanya.

Pengerukan Sedimen

Agus mengatakan salah satu upaya Pemkot melalui DPU untuk pengendalian banjir menghadapi intensitas hujan tinggi pada 2013 adalah melakukan pengerukan sedimentasi saluran air dan sungai. Selain itu segi  kesiapan peralatan yang dimiliki, kata Agus, seluruhnya dalam kondisi baik dan siap digunakan. Begitu pula kesiapan personil disiapkan petugas jaga 24 jam di pintu air.

“Belum lama ini saya sidak mulai bending karet Tirtonadi, pintu air Pucangsawit, Putat, Plalan dan  Demangan serta Joyotakan barat dan Bergolo semua berfungsi baik. Dua pompa portable dan tiga pompa mobile juga siap,” katanya.

Agus mengatakan pompa portable dan mobile ini akan langsung digunakan jika kawasan tertentu terjadi banjir maupun genangan saat intensitas hujan tinggi. Hal ini mengingat beberapa kawasan belum dilengkapi pompa, seperti Semanggi, Pasar Kliwon serta Serengan. Kedepan dibutuhkan pompa untuk mengurangi banjir di kawasan tersebut. Sementara ini dikover pompa mobile.

Sementara sejumlah warga yang tinggal di daerah rawan banjir mulai waswas tingginya intensitas hujan dalam beberapa pekan terakhir. Seperti disampaikan warga RT003/RW002 Kelurahan Sewu Enti yang khawatir akan datangnya banjir. Pihaknya bersama warga lain mulai mengamankan barang berharga di lokasi aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya