SOLOPOS.COM - Kondisi minibus yang terguling di Dusun Kepuh Kidul, RT 02/RW 03, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri pada Senin (21/11/2022) malam. Sejumlah warga tampak mendatangi lokasi kejadian, Selasa (22/11/2022) pagi. (Solopos.com/Luthfi Sobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI–Minibus KSU Panca Tunggal yang mengalami kecelakaan tunggal di Dusun Kepuh Kulon, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Senin (21/11/2022) malam, membawa penumpang melebihi kapasitas.

Minibus tersebut hanya berkapasitas 16 orang-20 orang, namun ditumpangi sebanyak 43 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, minibus berpelat nomor AD 1684 BG itu adalah milik WTO, warga Dusun Bendungan, Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. WTO termasuk rombongan 43 warga Dusun Bendungan yang menggelar acara tilik bayi ke rumah salah seorang kerabat mereka di Dusun Kepuh Kulon, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi.

Acara tilik bayi itu telah selesai. Sekitar pukul 20.30 WIB, rombongan anjangsana kembali ke minibus dan bermaksud pulang ke rumah masing-masing di Desa Kulurejo.

Baca Juga: Tilik Bayi Berujung Petaka di Gunung Pegat Wonogiri

Namun nahas, minibus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan tunggal. Peristiwa itu menyebabkan delapan orang meninggal dunia dan 14 orang lainnya luka-luka.

Camat Nguntoronadi, Endrijo Raharjo, menyebut ada dua hal yang menyebabkan minibus mengalami kecelakaan tunggal. Pertama, minibus tak kuat melintasi jalan yang berkontur menanjak. Di ujung tanjakan, minibus tersebut menggelondor ke belakang lalu terperosok ke kolam yang berada di kanan jalan.

Kedua, jumlah penumpang minibus melebihi kapasitas. “Kursi penumpang minibusnya hanya 16 orang. Tapi penumpangnya mencapai 40-an orang. Jadi memang melebihi kapasitas,” ucap Endrijo saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Minibus di Gunung Pegat Wonogiri, 8 Orang Meninggal

Minibus yang mengalami kecelakaan tunggal sejak Senin malam, hingga Selasa pagi masih belum dievakuasi. Sementara delapan korban meninggal yang sebelumnya dibawa ke rumah sakit telah diantar ke kediaman masing-masing di Desa Kulurejo.

Jasad enam korban rencananya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Geneng di Dusun Sambeng, sedangkan dua korban lainnya di TPU Gunung Cilik. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa pagi, sejumlah sukarelawan membantu menggali lubang makam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya