SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Minat pengusaha atau peternak sapi di Indonesia untuk melakukan pembibitan hingga kini diakui masih minim. Mayoritas mereka lebih memilih penggemukan sapi lantaran dinilai lebih cepat dan menguntungkan.

Direktur Perbibitan Direktorat Jenderal Peternakan (Ditjennak), Gunawan mengemukakan dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, pengusaha atau peternak sapi yang melakukan pembibitan di Indonesia tercatat baru ada enam pengusaha atau peternak sapi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Itu pun merupakan pengembangan dari usaha penggemukan sapi yang mereka kelola. Padahal sejak sekitar tahun 1983 lalu, sudah ada 30-an pengusaha atau peternak sapi di Indonesia, namun mereka lebih condong untuk penggemukan, bukan pembibitan karena dari segi ekonomi, penggemukan dianggap lebih cepat dan menguntungkan,” ungkap Gunawan ketika ditemui wartawan seusai rapat persiapan acara Pameran, Lomba dan Kontes Ternak Tingkat Nasional Tahun 2010 yang diadakan di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jumat (18/6).

Untuk mendorong minat para pengusaha dan peternak sapi, sekaligus dalam upaya mencapai target swasembada daging, Gunawan menyatakan pemerintah telah menggulirkan Program Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS). “Dalam hal ini, pemerintah melalui Menteri Keuangan, memberikan subsidi sebesar delapan persen, sehingga pengusaha maupun peternak dapat mengakses KUPS dengan bunga hanya lima persen, sementara pihak perbankan yang menjadi mitra pemerintah dalam penyaluran kredit tersebut tetap bisa mendapatkan bunga sebesar 13 persen,” kata Gunawan.

Sedangkan bank yang ditunjuk sebagai penyalur KUPS, disebutkan Gunawan, ada 10 bank, yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, BPD Jatim, BPD Jateng, BPD DIY, BPD Sumut, Bank Nagari Sumbar dan Bank Bali. Gunawan menjelaskan, khusus untuk perusahaan diberi kebijakan bisa mengakses KUPS dua tahun berturut-turut. Sedangkan untuk kelompok peternak atau gabungan kelompok peternak dan koperasi, bisa lima tahun berturut-turut.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya