SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO— Minat masyarakat Soloraya terhadap instrument saham, reksadana dan obligasi disebut semakin meningkat di tahun ini. Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 2 (BEI Jateng 2) optimistis jumlah investor di Soloraya akan menembus 300.000 di akhir 2023 ini.

Berdasarkan data per Maret 2023, jumlah investor Pasar Modal di wilayah Soloraya telah menembus 216.660 investor. Angka tersebut naik 7.994 investor dibandingkan akhir tahun 2022 lalu yang sebanyak 208.666 investor.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Kantor BEI Jateng 2, Muhammad Wira Adibrata, menyampaikan terus naiknya jumlah masyarakat yang berinvestasi di pasar modal tersebut menunjukan minat masyarakat Soloraya akan instrumen saham, reksadana dan obligasi yang semakin meningkat. Sementara peningkatan jumlah investor tersebut didominasi oleh kalangan anak muda.

“Khususnya anak-anak muda dengan rentang usia 18-25 tahun dan usia produktif 31-40 memberikan kontribusi terbesar, yakni 65%,” kata Wira, Jumat (14/4/2023).

Meski begitu, dia menyebut kenikan jumlah investor tersebut tidak berbanding lurus dengan nilai transaksi yang tercatat. Sebab berdasarkan data dari BEI Jateng 2, nilai transaksi yang tercatat justru mengalami penurunan.

Disebutkan, nilai transaksi sepanjang 2022 mencapai Rp28,3 triliun atau rata-rata transaksi bulanan sekitar Rp 2,35 triliun.  Sementara nilai transaksi 2023 sampai dengan Maret tercatat Rp4,86 triliun atau rata-rata bulanan sekitar Rp1,6 tiliun.

Menurut Wira, penurunan transaksi disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang belum kondusif yang kemudian berdampak pada aktifitas investor asing di pasar modal. “Selain itu, isu resesi yang begitu gencar beberapa waktu lalu menjadikan para investor memilih untuk wait and see terlebih dahulu,” lanjut dia.

Penurunan nilai transaksi tersebut tidak hanya terjadi di Soloraya, melainkan juga terlihat secara nasional. Dimana rata-rata transaksi harian di BEI yang sebelumya Rp15 triliun per hari, mulai 2023 menjadi Rp11 triliun per hari. “Jadi ini bukan hanya terjadi di Soloraya,” kata dia.

Wira menilai naik dan turunya nilai transaksi adalah hal yang wajar di sebuah pasar. Menurutnya itu adalah bentuk respons pasar terhadap kondisi ekonomi baik global maupun nasional.

Di sisi lain dia mengatakan Kantor BEI Jateng 2 terus berupaya untuk meningkatkan jumlah investor dan transaksi. Beberapa kegiatan telah direncanakan untuk mengenalkan pasar modal kepada generai-generasi muda. Termasuk program aktivasi bagi investor yang sudah masuk namun kurang aktif dalam bertransaksi.

Dia mengatakan, BEI Jateng 2 telah menyusun 609 kegiatan dengan target peserta mencapai 69.000 masyarakat umum. Melalui kegiatan dan dukungan dari berbagai stakeholder, BEI Jateng 2 optimistis 2023 ini jumlah investor akan terus naik dan menembus angka 300.000 investor.

Edukasi mengenai pasar modal saat ini terus dilakukan Bersama OJK dengan sasaran baik kalangan pelajar, mahasiswa, penguasaha hingga Aparatur Sipil Negara (ASN).

Bahkan Pemerintah Kota Solo melalui Tim Percepatan Ekonomi Daerah (TPAKD) Kota Solo, BEI dan OJK, telah berkomitmen mengedukasi ASN dengan meluncurkan program Solo Ceria atau Solo Cerdas Investasi Aman.  Selain Pemkot Solo, beberapa pemerintah daerah seperti Pemerintah Kabupaten Karanganyar dan Boyolali juga mendukung penuh upaya BEI Jateng 2 dalam melakukan edukasi pasar modal. Serta telah memasukan edukasi pasar modal ke dalam program TPAKD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya