SOLOPOS.COM - Ilustrasi

JOGJA—Kepala Bidang Pengendali Evaluasi dan Laporan Bappeda Kota Jogja Hari Wahyudi mengakui intensitas perilaku adisiplin membuang sampah kedalam sungai masih sangat tinggi. Dia menyebut, pembuangan sampah tidak hanya dalam jumlah kecil mela

inkan juga dilakukan dalam jumlah besar dengan menggunakan truk.

Menurut Heri, dari pemantauannya khusus di kawasan Winongo tindakan melanggar aturan itu sering ditemui di jalur Winongo sisi utara.

“Kita melakukan pemantauan, dan banyak mendapat laporan bahwa sungai masih kerab digunakan sebagai tempat pembuangan sampah akhir. Kondisi ini tentu akan memberikan resiko bagi masyarakat yang ada di bantaran sungai karena setiap terjadi banjir yang salah satunya disebabkan sampah merekalah yang menjadi korbannya,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, Pemerintah Kota Jogja saat ini tengah serius melakukan pembenahan kawasan sungai. Kedepan kawasan sungai Code dan Winongo juga akan ditata sekaligus memiliki nilai ekonomic, ekology dan equity. Bahkan untuk merancang agenda itu pemkot menggandeng Bank Dunia. Namun pada kenyataannya saat ini masih banyak ditemukan perilaku masyarakat dengan sengaja membuang sampah ke sungai.

Seperti diketahui, Sungai Winongo merupakan salah satu sungai di Kota Jogja yang di awal tahun lalu meluap. Hari menyebut, luapan pada awal tahun kemarin merupakan luapan paling parah. Sebelumnya sungai Winongo pernah mengalami banjir pada tahun 2010 namun tidak setinggi saat 2012 kemarin. (HARIAN JOGJA/Rina Wijayanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya