SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat busana muslim di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Solo. Foto diambil Selasa (28/3/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO —  Berdasarkan siaran pers Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam laman kemenperin.go.id, Indonesia mempunyai peluang besar untuk menjadi produsen fesyen muslim yang berdaya saing global.

Peluang ini lahir dari potensi belanja umat muslim dunia yang mencapai USD295 milliar, juga diperkuat dengan kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional yang tumbuh 13,44% pada triwulan III–2022.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Untuk mengoptimalkan potensi ini, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari semua pihak dalam rangka bersama-sama membangun ekosistem fesyen muslim Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin, Dody Widodo di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Pembangunan ekosistem industri fesyen muslim dimulai dari hulu, terkait dengan akses bahan baku, produksi,d, serta kegiatan pameran dan promosi.

“Selain itu, ekosistem industri fesyen juga memerlukan sumber daya manusia [SDM] industri yang kompeten. Sehingga memerlukan skema kualifikasi nasional yang merupakan integrasi antara bidang pendidikan, bidang pelatihan kerja, serta dunia usaha,” jelasnya.

Kemenperin menyadari terdapat beberapa isu utama dan tantangan dalam pengembangan fesyen muslim, di antaranya terkait ketersediaan bahan baku dan inkubator fesyen muslim yang masih terbatas.

Kondisi ini membutuhkan akselerator, research and development, serta pembenahan pedoman desain kreatif di bidang fesyen.

Dalam menjawab tantangan ini, Kemenperin bersinergi dengan berbagai pihak untuk mengakselerasi pemberdayaan industri fesyen.

Hal ini sejalan dengan Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Selanjutnya, Kemenperin juga menjalankan program peningkatan literasi, edukasi, kampanye, sosialisasi, serta promosi industri halal melalui penghargaan dan pameran.

Mulai tahun 2021, Kemenperin menyelenggarakan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) untuk memberikan apresiasi khusus kepada berbagai pihak dan pemangku kebijakan yang berperan aktif dalam penumbuhan, pengembangan, dan pemberdayaan industri halal nasional.

Sementara itu, penguatan industri TPT dalam negeri juga dilakukan untuk mengoptimalkan potensi industri fesyen muslim, antara lain melalui program restrukturisasi mesin/peralatan pada industri penyempurnaan kain dan industri pencetakan kain.

Kemudian, Kemenperin bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan telah menetapkan instrumen pengendalian impor untuk menjamin dan menjaga pasar TPT dalam negeri.

Melengkapi upaya di atas, Kemenperin menyelenggarakan Focus Group Discussion Pembahasan Peta Jalan Modest Fashion pada 21 hingga 23 November 2022.

Serta juga turut andil dalam penyusunan Buku Panduan untuk Modest Fashion yang diterbitkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf).

Kepala Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) Kemenperin Junadi Marki menyampaikan, Kemenperin mengharapkan buku tersebut dapat menjadi acuan/rujukan bagi para penyelenggara, regulator dan pendamping subsektor fesyen serta desainer dalam negeri, yang bisa membawa Indonesia menjadi kiblat busana muslim dunia.

Dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Endang Sri Handayani mengatakan selama dua dekade atau lebih, desainer Indonesia banyak yang lebih fokus mengembangkan busana muslim. Tentu hal itu membuat pasar bisnis busana muslim makin meluas.

Wanita dengan keahlian kriya tekstil ini menjelaskan, salah satu faktor pendorong fesyen muslim terus berkembang di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia adalah pemeluk agama Islam.

“Indonesia itu kan negara [dengan penduduk] muslim terbesar di dunia, bahkan desainer lokal Kota Solo, seperti Tuty Adib itu sudah mendunia juga karya-karyanya. Jadi kalau menurut saya, boleh dikatakan kalau Indonesia itu nanti akan menjadi trendsetter busana muslim dunia,” papar Endang saat dihubungi Solopos.com pada Selasa (28/3/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya