Solopos.com, CIREBON — Laut adalah rumah kedua bagi para nelayan di Nusantara. Namun kini, rumah itu justru semakin tidak ramah bagi penghuninya. Nasib nelayan di Indonesia saat ini sering diidentikkan dengan kelompok masyarakat miskin. Mereka tinggal di permukiman kumuh di tepi pantai dan sulit untuk naik kelas menjadi masyarakat yang sejahtera.
Di pesisir pantai utara Pulau Jawa, eksistensi nelayan nyaris tergilas oleh keberadaan tongkang-tongkang berisi batu bara yang menjadi bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Keberadaan bahan bakar fosil itu mencemari laut yang menjadi ladang bagi para nelayan kecil untuk mengais rezeki. Tumpahan batu bara yang belum dibakar berpotensi mencemari laut.