SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pocong (Instagram/vankydollmaster)

Solopos.com, SLEMAN— Pocong adalah cara yang dilakukan umat Muslim saat akan memakamkan jenazah. Secara teknis, pocong adalah membungkus jenazah yang akan dimakamkan dengan kain kafan berwarna putih dan kepala diikat agar mulutnya tidak terbuka.

Namun pocong menjadi sebuah kata yang mengerikan karena menggambarkan sosok hantu mayat hidup yang mencari tali pocong karena  dicuri seseorang dengan tujuan ritual pesugihan. Jika melihat beberapa film horor Indonesia, pocong selalu diibaratkan sebagai sosok hantu dalam bungkusan kain putih yang mengejar mangsanya dengan melompat dan berwajah pucat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meskipun demikian, banyak versi yang mengatakan bahwa sosok pocong ini justru mengejar korbannya dengan terbang melayang. Selain itu pocong juga dikenal dengan sosok berwajah hangus dan bermata merah menyala.

Baca Juga : Vaksin With A View, Cara Asyik Gairahkan Warga Ikuti Vaksinasi Covid-19

Berkaitan dengan penampakan hantu pocong, mengutip cerita yang diunggah di laman Instagram @ceritahororjogja, menceritakan seorang warga dari salah satu desa di Kabupaten Sleman yang dikenal sangat sakti melawan sosok lelembut. Warga desa tersebut mengenalnya dengan sebutan Pak Bagino.

Dalam hidupnya, Bagino memiliki semboyan yang dalam Bahasa Jawa berbunyi  setan ora doyan, demit ora ndulit yang dalam Bahasa Indonesia berarti setan tidak suka, hantu tidak mengusik. Suatu hari saat Bagino akan melakukan kegiatannya sekitar pukul 04.00 WIB, seperti biasa Bagino selalu menggunakan sepeda onthelnya untuk bergi ke pasar di Kecamatan, membeli sayur mayur dalam jumlah banyak untuk nanti dijual oleh istrinya untuk warga desa.

Sudah menjadi keseharian Bagino untuk mengayuh sepeda kesayangannya itu dan pergi ke pasar untuk membeli sayuran. Sesampainya di sebuah dusun, dirinya melihat sosok berwarna putih dengan panjang sekitar 160 cm, melintang di tengah lorong jalan. Setelah diamat-amati,  rupanya sosok itu adalah pocong.

Baca Juga : Horor! Tinggal di Kontrakan Berhantu, Kelompok Mahasiswa di Jogja Dijahili Jin

Sosok pocong itu tidur melintang di tengah lorong jalan yang akan dilewati Bagino. Bagino lantas turun dari spedanya dan mulailah dirinya berkomat-kamit, membaca doa namun  sosok pocong itu tidak pergi dan tetap melintang. Bagino yang kehilangan kesabaran langsung memberanikan mengayuh sepeda onthelnya dengan cepat dan bermaksud untuk melindas pocong yang menghalangi jalannya.

Beruntungnya, sepeda berjalan normal dan mulus-mulus saja. Tidak terasa sama sekali jika telah melindas sesuatu. Sehabis melindas, Bagino melihat ke belakang dan tidak terlihat sosok apa pun. Bagino hapal, jika setelah mengalami perjumpaan dengan pocong, dirinya akan mendapatkan keberuntungan.

Sekembalinya dari pasar kecamatan untuk membeli sayur, baru lepas 200 meter dari pasar tempat dirinya belanja, sepeda onthel yang dikayuh Bagino tersenggol mobil dan sayur dagangannya jatuh tercecer. Namun betapa beruntungnya Bagino karena belanjaan sayur yang dia beli diganti penuh oleh pengemudi mobil dan pengemudi mobil juga masih memberikan uang tambahan Rp500.000 sebagai uang obat kaget.

Mengutip Okezone.com, berdasarkan Primbon Jawa, jika seseorang bermimpi atau bertemu sosok pocong dan pocong tersebut mengejar, memberi isyarat bahwa seseorang itu akan mendapatkan atau ketiban rezeki. Rezeki di sini bisa berupa uang bisa berupa perasaan senang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya