SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka (kedua kiri) dan Teguh Prakosa (ketiga kiri). (Solopos-Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Mimbar virtual bertema Politik Dinasti, Antara Etis atau Hak Politik, digelar Selasa (28/7/2020) sore oleh barisan.co membahas soal Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.

Keduanya merupakan putra sulung dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sama-sama terjun ke dunia positif dengan menjadi kontestan Pilkada.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Acara yang diikuti 50-an peserta itu menampilkan pembicara Mohammad Hidayaturrahman, penulis buku Investor Politik; HM Al Amin, politikus PAN Solo; serta Darmawan Budi Suseno, budayawan.

Puluhan Baliho EA Cabup-Cawabup Dari PDIP di Pilkada Sukoharjo Diduga Dirusak

Ekspedisi Mudik 2024

Diskusi positik dinasti yang membahas Gibran dan Bobby itu dipandu moderator Lukni An-Nairi, Pimpinan Redaksi barisan.co. Pantauan Solopos.com diskusi tidak lepas dari majunya Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020.

Lolosnya anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu sebagai cawali dari PDIP selaku pemenang Pemilu 2019 menarik untuk dibahas. Apalagi menantu dari Jokowi yakni Bobby Nasution dikabarkan akan maju sebagai cawali Kota Medan.

Di satu sisi tampilnya anak-anak muda di politik sebagai hal yang menggairahkan. Tapi mereka dinilai masih butuh belajar. Tak hanya dengan polesan politik praktis, tapi lebih ke substansi kapasitas.

Boyolali Tambah 20 Lagi Kasus Positif Virus Corona, Total Jadi 194 Orang

“Jangan sekadar turun ke sungai atau gorong-gorong. Karena tak bisa menjawab sorotan publik ihwal anak muda yang mampu memajukan daerah,” tutur Hidayat dalam diskusi soal dinasti politik yang salah satunya membahas Gibran dan Bobby itu.

Para anak muda, termasuk Gibran dan Bobby, harus bisa menunjukkan diri sebagai sosok yang punya kapasitas dan kapabilitas membangun daerah. Bukan sebagai sosok yang sekadar mendapatkan kesempatan di panggung pilkada.

Tidak Bagus

“Sebagai orang yang diberi kesempatan, mereka harus bisa membuktikan itu. Visi di bidang pendidikan, ekonomi, budaya, harus muncul, sehingga keraguan terhadap mereka sebagai bagian dinasti politik, bisa terjawab,” urai dia.

Sudah Negatif, Begini Perjalanan Kasus Covid-19 Wawali Solo Achmad Purnomo

Hidayat menilai konsultan politik Gibran dan Bobby harus mulai memikirkan cara membuktikan kemampuan dua orang itu di tengah isu dinasti politik yang mewarnai perjalanan mereka.

“Jangan hanya turun sana sini, senyum sana sini. Bagaimana mereka yang dapat panggung bisa membuktikan,” kata dia.

Sedangkan M Al Amin menilai praktik politik dinasti tidak bagus walau tidak dilarang undang-undang. “Dari sisi etik, politik dinasti memang tidak bagus. Saya sebagai rakyat berharap ada aturan main yang mengatur hal ini,” urai dia.

Positif Corona Solo Jadi 250 Orang, Klaster Nakes Tambah 5 Kasus Baru

Amin mengakui peran serta anak muda di dunia politik merupakan sesuatu yang positif. Tapi lebih dari itu perlu disiapkan figur mereka untuk benar-benar mampu mengelola pemerintahan atau memajukan daerah mereka.

“Generasi bangsa harus dimunculkan, dilahirkan. Karena memang mereka butuh mentor. Secara umum, generasi milenial kita saat ini karakternya apolitis. Bila ada anak muda berpolitik, itu sesuatu yang bagus,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya