SOLOPOS.COM - Model mimbar kuno yang masih terawat di Masjid Tiban di Dusun Bendo, Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri. (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI – Masjid Tiban Bakalan yang terletak di Dusun Bendo, Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, memiliki keistimewaan berupa mimbar yang unik. Mimbar itu disebut peninggalan pada zaman Wali Songo.

Masjid Tiban Bakalan diketahui merupakan masjid kuno. Masjid Tiban Bakalan terdiri dari dua ruang ibadah, yakni ruang utama yang berbentuk persegi dan serambi masjid sebelah timur yang berbentuk persegi panjang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terdapat empat tiang yang digunakan sebagai penopang masjid sebagian berbahan kayu jati kuno. Selain keberadaan tiang, kekunoan juga tampak pada model mimbar yang jarang ditemui di masjid-masjid sekarang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Imam Baweh Penunggu Masjid Tiban Bakalan Wonogiri Ternyata Makhluk Gaib

“Ini peninggalan dari zaman para wali,” kata Satiyem warga yang tinggal bersebelahan dengan masjid dan oleh warga sekitar disebut sebagai penerus juru kunci Masjid Tiban Bakalan.

Dosen Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret (UNS), Suharyana, menyebut, kuno atau tidaknya sesuatu bangunan (dalam hal ini masjid dan mimbar), tidak dapat dilihat dari beberapa aspek. “Tapi mestinya melihat secara langsung,” kata dia seperti dalam pesan Whatsapp kepada Solopos.com, Sabtu (12/2/2022).

Ia menambahkan, kekunoan mimbar di Masjid Tiban Bakalan Wonogiri dapat dilihat dari dekorasi atau ukiran secara detail. “Hal itu berkaitan juga dengan konsteks pendirian masjidnya, syukur jika ada prasasti pendek yang menyebut angka tahun,” imbuh Suharyana.

Baca Juga: Lansia di Purwantoro Wonogiri Meninggal seusai 4 Hari Positif Covid-19

Sayangnya, menurut pantauan Solopos.com dan pengakuan Satiyem, selama ini tak ditemukan angka tahun di bangunan Masjid Tiban Bakalan maupun model mimbar yang diklaim sudah ada sejak zaman para wali.

Disinggung soal Masjid Tiban Bakalan yang selama ini dikatakan sebagai peninggalan sejak zaman para wali, Suharyana tak dapat berkomentar banyak. “Kalau itu, mestinya disertai dengan bukti-bukti sejarah dan arkeologi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya