SOLOPOS.COM - Agung Krisna Hidayat (Solopos/Istimewa)

Sebagai pemuda penerus bangsa, mahasiswa merupakan salah satu tonggak utama dalam membangun dan meningkatkan perekonomian bangsa. Terlebih lagi pada saat pandemi Covid-19 melanda dunia seperti sekarang ini.

Perekonomian bangsa saat ini sedang menghadapi hantaman yang cukup keras akibat pandemi Covid-19. Di sinilah peran penerus bangsa terutama mahasiswa dituntut kreatif serta inovatif untuk memikirkan cara membangkitkan perekonomian bangsa Indonesia pascapandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jika ditarik dari catatan sejarah, pemuda-pemuda bangsa Indonesia sebelumnya juga telah menjadi tonggak dalam terjadinya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yaitu yang dikenal sebagai  peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa tersebut terjadi karena adanya berita tentang Jepang yang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu yang pada akhirnya menimbulkan perbedaan pandangan waktu dalam pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia antara golongan tua dan golongan muda. Pada saat itu, golongan muda melakukan aksi penculik terhadap Soekarno dan Moh. Hatta dengan maksud untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Lingkaran Setan Mimbar Akademis

Selain itu, mahasiswa juga pernah melakukan perubahan besar, yaitu melakukan demonstrasi besar-besaran untuk melakukan perubahan dari Orde Lama ke Orde Baru yang dikenal sebagi Peristiwa Tritura. Pada peristiwa tersebut, pemuda-pemuda bangsa Indonesia terutama mahasiswa melakukan pemberontakan untuk menuntut dibubarkannya PKI beserta ormas-ormasnya, melakukan perombakan kabinet Dwikora, serta menuntut untuk menurunkan harga pangan.

Pada terjadinya pemberontakan tersebut juga dilakukanoleh para pemuda khususnya mahasiswa. Dari adanya peristiwa tersebut maka sering kali mahasiswa mendapat julukan sebagai agent of change atau bahasa lainnya adalah agen perubahan. Sehingga pada saat terjadinya wabah Covid-19 yang sedang melanda sekarang ini, mahasiswa mendapatkan tantangan untuk melakukan perubahan dalam hal perekonomian.

Maklum saja, saat ini bangsa Indonesia telah mengalami penurunan perekonomian akibat terjadinya pandemi Covid-19. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini banyak pihak yang merasa dirugikan. Banyaknya pekerja pabrik yang putus kontrak kerja (PHK). Selain itu, UMKM yang merupakan pilar penting bagi perekonomian bangsa juga mengalami penurunan akibat adanya kebijakan pemerintah, memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau yang dikenal dengan PPKM.

Menurut survei yang dilakukan bank sentral, sebanyak 87,5% UMKM terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut 93,2% di antaranya terdampak negatif pada aspek penjualannya karena adanya kebijakan yang diberlakukan pemerintah dalam pemberian pembatasan terhadap jam oprasional toko-toko offline yang berdampak pada menurunnya pendapatan para pemilik UMKM dan memberikan tekanan pada pendapatan, laba, dan arus kas yang membuat para pemilik toko melakukan wait and see, yaitu kegiatan menunggu dan melihat-lihat keadaan market sebelum mengambil keputusan dalam melakukan jual atau beli.

Dengan adanya dampak seperti ini, mahasiswa diharapkan dapat membantu perekonomian bangsa dengan cara membantu UMKM dalam menggunakan sistem penjualan baru yang lebih modern, yaitu dengan menggunakan sistem penjualan digital guna untuk memaksimalkan penjualan dan agar tidak terganggu dengan kebijakan yang dibuat pemerintah.

Mahasiswa seharusnya memiliki tingkat kreativitas, inovasi, dan pemikiran yang baik sehingga mahasiswa diharapkan dapat mengendalikan, memulihkan, serta meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia pascapandemi. Dalam membantu meningkatkan perekonomian bangsa, para mahasiswa ini bisa memanfaatkan teknologi yang sekarang ini sebenarnya telah banyak dikembangkan namun masih banyak orang yang belum bisa menggunakan serta memanfaatkannya dengan  baik.

Dengan adanya teknologi ini, mahasiswa dengan mudah dapat membantu UMKM dalam melakukan pola perdagangan baru yang semula dari penjualan secara offline dan beralih menggunakan pola penjualan online. Walaupun teknologi sekarang ini sudah sangat canggih, mahasiswa juga harus memikirkan untuk menciptakan pola perdangan online yang tentunya mudah dipahami oleh masyarakat, mengingat banyaknya pemilik UMKM yang masih belum menguasai dan memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik.

Obituari Gerakan Mahasiswa

Dengan adanya permasalahan tersebut mahasiswa dituntut untuk bisa memberikan arahan maupun memberikan pelatihan terhadap UMKM yang hingga sekarang belum bisa memanfaatkan dan menerapkan pola penjualan online melalui pemanfaatan teknologi yang sekarang ini telah dikembangkan. Salah satu cara yang dapat di gunakan oleh mahasiswa adalah dengan diadakannya pelatihan terhadap para pemilik UMKM yang hingga saat ini masih belum mampu menerapkan pola perdagangan online.

Dalam pelatihan ini mahasiswa dapat mengedukasi para pemilik usaha dan memberikan kesadaran bahwa pola penjualan online saat ini merupakan salah satu solusi agar UMKM tersebut masih bisa bertahan di masa pandemi Covid-19. Selain itu, dengan diterapkannya pola perdagangan online ini para pemilik usaha juga membantu menjalankan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan cara tidak membuat kerumunan.

Selain itu, mahasiswa juga bisa bekerja sama dengan universitasnya untuk menciptakan program magang pada UMKM maupun pada industri rumah tangga, sehingga dengan terciptanya program magang ini diharapkan mahasiswa yang magang di UMKM bisa ikut membantu pemilih usaha untuk melalukan sistem perdagangan. Dalam penggunaan sistem digital, mahasiswa dapat membantu untuk mempromosikan dagangan UMKM dengan jangkauan yang lebih luas dan diharapkan produk tersebut mampu bersaing dengan produk yang lainnya.

Jadi, dengan diadakannya program ini, mahasiswa mampu membantu pemilik UMKM dalam mengembangkan usaha mereka dan diharapkan usaha ini juga mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini dan dapat meningkat setelah pandemi selesai. Tidak hanya selesai dengan program tersebut, mahasiswa yang telah lulus menempuh pendidikannya juga diharapkan tidak hanya bekerja di kantor untuk menjadi karyawan tetapi mahasiswa juga harus bisa  membuka lapangan pekerjaan, yaitu mendirikan UMKM sendiri.

Paradoks KKN Transformatif

Selain dapat menciptakan pekerjaan bagi orang lain yang menganggur akibat terkena PHK, pembukaan UMKM oleh mahasiswa bisa merintis start up bagi UMKM lain serta dapat membantu meningkatkan perekonomian di suatu negara. Lagi pula dengan mendirikan usaha sendiri, mahasiswa juga dapat perlahan membantu edukasi pada UMKM yang lain yang masih belum agar bisa untuk mengikuti pola perdagangan online dan teknik pemasaran digital yang dapat dilakukan melalui sosial media, e-commerce, dan marketplace.

Alhasil, perlahan-lahan pola perdagangan digital ini dapat berjalan dan dilaksanakan dengan baikoleh seluruh pelaku UMKM, serta siap diterapkan dan bisa dikembangkan pasca pandemi. Namun semua itu tidak akan terjadi apabila tidak diimbangi dengan adanya dukungan dukungan dari pihak terkait seperti pemerintah, pihak swasta, masyarakat, dan para pelaku UMKM.

Hanya dengan adanya dukungan tersebut kegiatan ini akan dipermudah. Pada gilirannya, perekonomian akan segera pulih dan tingkat kesejahtaraan masyarakat juga akan meningkat. Selain itu mahasiswa juga diharapkan membantu pihak-pihak yang terdampak pamdemi Covid-19 sehingga perekonomian negara ini bisa kembali pulih seperti semula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya