SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Solopos.com, BOYOLALI -- Ujian akhir madrasah atau UM di MIM Bendo Program Khusus, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, digelar secara tatap muka meski di tengah pandemi Covid-19.

Kegiatan UM di MIM Bendo Program Khusus akan dilakukan melalui sistem computer based test (CBT). Protokol kesehatan kini disiapkan untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Guru Kelas VI MIM Bendo Program Khusus, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Tri Setyo Utomo, mengatakan pelaksanaan UM untuk kelas VI diagendakan mulai 31 Maret hingga 10 April 2021. Total ada 16 siswa yang mengikuti ujian tersebut.

Baca juga: Boyolali Siapkan Uji Coba Belajar Tatap Muka di 4 Sekolah Ini

UM di madrasah tersebut tahun ini juga akan dilakukan dengan sistem berbeda, yakni dengan CBT di madrasah. Siswa mengerjakan ujian dengan komputer layaknya ujian yang dilakukan oleh sekolah tingkat lanjutan.

"Berdasarkan data dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali madrasah yang melaksanakan UM dengan CBT satu-satunya adalah MIM Bendo Program Khusus, Nogosari, Boyolali," kata dia kepada Solopos.com, Minggu (28/3/2021).

Saat ini pihak madrasah pun telah melakukan persiapan untuk UM yang akan digelar secara langsung atau tatap muka. Mengingat, saat ini masih di tengah pandemi Covid-19.

Orang Tua Menyetujui

Persiapan itu di antaranya adalah pengumpulan surat pernyataan orang tua siswa untuk ujian tatap muka. Menurut Tri, semua orang tua siswa sudah menyetujui pelaksanaan kegiatan itu.

"Kami juga izin ke pihak kepala desa dan satuan tugas penanganan Covid-19. Serta mempersiapkan perlengkapan protokol kesehatan mulai dari hand sanitizer otomatis, sarana cek suhu, sarana cuci tangan dengan sabun, masker dan sebagainya. Termasuk penataan ruang dengan jarak sesuai ketentuan," lanjut dia.

Baca juga: Bupati Boyolali Banggakan Capaian Nilai MCP di Hadapan Tim KPK

Menurutnya tujuan dari pelaksanaan UM dengan sistem CBT adalah untuk mengenalkan sejak awal kepada siswa mengenai ujian dengan sistem CBT.

Dengan begitu siswa lebih melek teknologi, dan agar siswa tidak kaget saat ada ujian dengan sistem serupa di tingkat pendidikan selanjutnya yang melakukan ujian dengan sistem tersebut.

"Tujuan lain adalah mengurangi penggunaan kertas, hasil penilaian akan lebih cepat dan akurat," kata dia.

Baca juga: Boyolali Kini Punya Toko Swalayan B-Mart, Segera Dikembangkan ke 22 Kecamatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya