SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagikan tips pengelolaan uang, khususnya bagi generasi milenial saat pandemi. Tips pengelolaan finansial itu diharapkan mampu menjaga millenials pada masa pandemi Covid-19.

“Menabung harus dibiasakan. Jika kebiasaan baik ini dijaga terus menerus ini akan menjadi habit, jadi budaya hemat, tidak boros,” kata Anggota Dewan Komisioner OJK Tirta Segara dalam webinar Indonesia Millenials Financial Summit di Jakarta, Senin (7/9/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagi para milenial termasuk mahasiswa yang keuangannya masih didukung orangtua, dibagikan tips untuk menyisihkan sebagian uang untuk menabung atau investasi pada masa pandemi. Menabung dalam bentuk uang, kata dia, bersifat likuid atau mudah dicairkan namun imbal hasilnya rendah.

Ekspedisi Mudik 2024

Tulang Kerabat Jadi Alat Musik di Zaman Perunggu

Bukan hanya dalam bentuk uang, menabung juga bisa dilakukan dalam bentuk emas yang juga likuid atau bisa dijual setiap saat dan dalam jangka panjang, lanjut dia, tren harganya selalu naik. Harga emas per 7 September 2020 per gram sudah mencapai Rp1.020.000.

Alternatif Reksa Dana

Dalam jangka panjang, kata dia, juga ada pilihan saham dan reksa dana namun reksa dana saat ini sedang naik turun alias fluktuatif. Ada juga tips menabung jangka panjang yang digunakan untuk uang muka membeli rumah yang kini juga banyak ditawarkan perbankan, bahkan di masa pandemi.

“Kalau ada penghasilan itu harus dipotong untuk ditabung dulu baru sisanya dibelanjakan. Banyak orang salah, nabung kalau ada sisa lebih, tapi kenyataannya uang sudah habis duluan,” imbuhnya.

Memprihatinkan! Jual-Beli Kukang Marak di Medsos

Selain menabung, milenial perlu membedakan kebutuhan dan keinginan caranya dengan menyusun daftar prioritas yang paling dibutuhkan. Selanjutnya, milenial harus bijak dalam berutang dan lebih diutamakan utang yang sifatnya untuk produktif atau memberikan pemasukan. “Utang itu artinya uang tidak cukup, perlu pinjam oleh karena itu jangan dipaksakan, harus dihitung kalau bisa yang produktif, jangan konsumtif. Periksa kembali kemampuan membayar,” katanya.

Tips yang terakhir, lanjut dia, mempersiapkan uang atau dana darurat caranya dengan menabung untuk memenuhi kebutuhan saat tak terduga, seperti krisis akibat pandemi. “Jika tidak punya dana darurat, tidak punya tabungan, tiba-tiba jatuh miskin, tidak punya uang, kita sulit bergerak, tiba-tiba penghasilan terganggu, tapi tetap harus makan. Jika tidak punya dana darurat hidup menjadi sulit,” katanya.

Dengan tips mengelola uang pada masa pandemi tersebut, OJK mengharapkan milenial semakin paham dengan keuangan. Apalagi, saat ini, regulator sedang menggenjot tingkat literasi atau pemahaman keuangan nasional yang saat ini baru mencapai 38% dan inklusi keuangan mencapai 76%.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya