SOLOPOS.COM - Bendera Myanmar saat ini. (Freepik.com)

Solopos.com, NAYPYITAW -- Militer Myanmar mengumumkan keadaan darurat dan mengambil alih kekuasaan atas pemerintah Myanmar selama 1 tahun setelah menahan pemimpin de-facto Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (1/2/2021), pengumuman itu disampaikan melalui sebuah video yang ditayangkan oleh saluran televisi yang dimiliki militer Myanmar, Myawaddy TV, pada Senin waktu setempat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dikutip dari detik.com, disebutkan dalam siaran Myawaddy TV bahwa kekuasaan diserahkan kepada Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Ditahan Militer Myanmar

Sedangkan Wakil Presiden Myanmar, Myint Swe, yang mantan jenderal militer dinyatakan akan menggantikan Presiden Win Myint, sekutu Suu Kyi, yang telah digulingkan.

Sebelumnya, Myo Nyunt, juru bicara Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) yang menaungi Suu Kyi dan kini berkuasa di Myanmar, membenarkan kabar penahanan Suu Kyi oleh militer Myanmar.

Menguasai Ibu Kota

Myo Nyunt menuturkan Auung San Suu Kyi dan beberapa tokoh senior pemerintahan, termasuk Presiden Win Myint, ditahan di Ibu Kota Naypyitaw.

Dia menambahkan beberapa menteri dari negara bagian besar di Myanmar juga ditahan oleh militer.

"Militer tampaknya menguasai Ibu Kota sekarang," imbuhnya.

Baca juga: Hari Ini Dalam Sejarah: 1 Februari 1964, The Beatles Populer di AS

Lebih lanjut, Myo Nyunt juga menyatakan bahwa NLD menduga penahanan Suu Kyi dan tokoh senior ini merupakan bagian dari upaya kudeta oleh militer Myanmar.

"Dengan situasi yang kami lihat terjadi sekarang, kami harus berasumsi bahwa militer melakukan kudeta," ujarnya seperti dikutip AFP.

Namun dalam siaran terbaru melalui Myawaddy TV, militer Myanmar tidak membahas soal tuduhan melakukan kudeta.

Baca juga: Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Ditangkap, Ini Tanggapan PBB

Diketahui, Penahanan Suu Kyi dan tokoh-tokoh pemerintahan Myanmar ini terjadi beberapa hari setelah ketegangan meningkat antara pemerintahan sipil dan militer Myanmar yang berpengaruh di negara itu.

Militer Myanmar sebelumnya menyebut hasil pemilu November 2020 yang dimenangkan NLD, sarat kecurangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya