SOLOPOS.COM - Ilustrasi kompor induksi. (freepik)

Solopos.com, SOLO — Guru Besar Bidang Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof. Kuncoro Diharjo mengatakan perlu adanya persiapan dan edukasi bagi masyarakat terkait pemanfaatan energi listrik.

Perubahan budaya masyarakat dari penggunaan kompor gas menjadi kompor listrik juga perlu disiapkan dengan baik. Menurut Kuncoro, ketidaksiapan masyarakat juga bisa berpotensi bencana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Terkait penggunaan kompor listrik, habit atau budaya penggunaan kompor listrik juga penting. Artinya, masyarakat harus dipersiapkan dengan baik dalam hal penggunaan kompor listrik. Karena produk teknologi dapat menjadi bencana jika budaya masyarakatnya belum siap dalam penggunaannya,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (23/9/2022).

Selain itu, migrasi kompor LPG ke kompor induksi diklaim menjadi salah satu upaya dalam rangka mengurangi emisi karbon. Karenanya, pemerintah mulai memberikan kompor induksi.

Mengutip Bisnis.com, Sekjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menyampaikan, harga paket kompor listrik sekitar Rp1,8 juta yang terdiri atas dua tungku kompor, satu alat masak, dan satu miniature circuit breaker atau MCB.

Baca Juga: Hitung-Hitungan Biaya Lebih Irit Kompor Listrik atau Gas

Kuncoro memandang perlu adanya riset socio-engineering yang melibatkan masyarakat penerima manfaat (KPM) kompor induksi. Hal itu bisa menjadi acuan apakah kebijakan atau pun produk kompor listrik sudah sesuai dengan pengguna atau masih perlu modifikasi lain.

“Sebagai akademisi dan peneliti, kami memandang riset socio-engineering kompor listrik ke lapisan masyarakat penerima manfaat kompor listrik menjadi kunci penting. Dari riset yang dilakukan, bisa dimungkinkan akan ada perubahan desain atau modifikasi kompor listrik yang lebih ramah penggunaanya di masyarakat,” kata dia.

PT PLN (Persero) sendiri mengklaim telah mengkonversi 1.000 kompor elpiji masyarakat menjadi kompor induksi di Kota Solo. PLN menunjuk Kota Solo menjadi salah satu lokasi pilot project konversi kompor liquefied petroleum gas (LPG) ke kompor listrik.

Dari keterangan tertulis PLN, Kamis (21/7/2022), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, konversi kompor ini dilakukan PLN untuk bisa menekan ketergantungan impor LPG  yang tiap tahunnya terus bengkak. Konversi menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah yang biasanya mengkonsumsi LPG bersubsidi dengan menayasar 1.018 KPM.

Baca Juga: Erick Thohir Tegaskan Listrik 450 VA Subsidi Tidak Dihapus, Ini Alasannya

“Konversi kompor ini sudah menjadi amanat Presiden RI Joko Widodo. Melalui langkah ini bisa menghemat APBN dan memperbaiki neraca keuangan negara,” ujar Darmawan.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan penerima kompor induksi gratis untuk konversi elpiji ke kompor induksi tidak perlu menambah daya listrik.

Selama ini, masyarakat menilai dengan menggunakan kompor induksi, maka daya listrik akan dinaikkan dan menambah beban pembayaran listrik.

Koordinator Harga Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Ferry Triansyah pada acara “Talkshow New Lifestyle with Kompor Induksi” menyatakan pemerintah bersama PLN telah melakukan proyek percontohan konversi kompor elpiji ke induksi di Solo, Jawa Tengah, dan Bali untuk masing-masing 1.000 keluarga penerima manfaat dengan daya 450 VA dan 900 VA.

Baca Juga: Pemerintah akan Bagikan 300.000 Paket Kompor Listrik Seharga Rp1,8 Juta

“Dalam pilot project ini masyarakat diberikan kompor induksi dan di-setting listriknya untuk menyesuaikan kebutuhan kompor induksi tanpa mengubah daya yang sebelumnya sudah kontrak dengan PLN,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan mengatakan terkait besaran daya listrik masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan kemampuan daya listriknya saat menggunakan kompor induksi.

“Pelanggan tidak perlu khawatir listrik di rumah tidak cukup saat memasak dengan kompor induksi, karena khusus penerima manfaat diberikan jalur listrik khusus untuk memasak di dapur dengan daya 2.800 watt yang hanya dapat digunakan memasak dengan kompor induksi,” jelas Doddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya