SOLOPOS.COM - Petugas PLN UP3 Solo mengisi daya mobil listrik pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang baru diresmikan di halaman kantor PLN UP3 Solo, Selasa (28/12/2021). (Solopos/Nicolous Irawan).

Solopos.com, SOLO — Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Solo, Deri Prasetio, mengatakan ada 3 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Soloraya, antara lain di kantor UP3 PLN Solo, dan 2 lainnya di rest area Sragen 5.19.A dan 5.19. B.

Hal itu dia sampaikan saat dihubungi Solopos.com lewat panggilan telepon, Selasa (7/3/2023). Deri mengatakan ke depannya tidak menutup kemungkinan membuka SPKLU lagi jika ada pihak yang ingin mengembangkan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Deri juga mengatakan pengisian daya di SPKLU diutamakan untuk jenis kendaraan mobil listrik, sedangkan untuk motor listrik bisa diisi dengan aliran listrik di rumah.

Ada 2 mesin pengisian daya di SPKLU kantor UP3 PLN Solo. Deri menyebut salah satu mesin di SPKLU kantor UP3 PLN Solo akan di-upgrade menjadi mesin fast charging yang mampu mengisi daya listrik mobil selama 30 menit saja.

“Selama ini pengisian sampai daya penuh memakan waktu 1 jam, dengan teknologi fast charging nanti bisa 30 menit sudah penuh daya listrik mobil yang dipakai,” papar Deri.

Deri menyebut di Soloraya SPKLU sudah digunakan secara optimal dan penggunanya semakin banyak. Sering kali saat malam hari pengisian daya listrik mobil masih dilakukan, karena SPKLU bersifat 24 jam dan self-charging.

Pengisian daya listrik lewat SPKLU juga mudah dioperasikan sendiri oleh pengendara, papar Deri. Hal ini karena PLN sudah memiliki aplikasi untuk membantu pengguna mobil listrik mengisi daya listrik mobil mereka.

Menurut Deri, pengisian daya mobil listrik tergantung pada kapasitas mobil.

Semakin besar kapasitas daya mobil listrik, pengisiannya cukup memakan waktu, tetapi kapasitas daya yang besar membuat mobil listrik bisa digunakan untuk berkendara yang jauh.

Pengisian daya kendaraan listrik juga bisa dilaksanakan di rumah. Deri mengaku hal itu tentunya mempengaruhi daya listrik rumah, untuk itu ada subsidi home charging untuk mobil listrik.

“Jaringannya nanti khusus, tidak memakai jaringan listrik yang dipakai untuk rumah tangga sehari-hari, kemudian pengisian di malam hari akan mendapatkan diskon berupa pemotongan tarif,” tambahnya.

Deri mengatakan pengisian motor listrik di rumah hanya memakan waktu 4-5 jam saja, sehingga bisa dilakukan sembari beristirahat setelah semua aktivitas selesai.

Dia menyarankan untuk masyarakat yang ingin mengisi daya kendaraan listrik di rumah sebaiknya saat malam hari karena lebih ekonomis.

Meskipun penyediaan listrik untuk pengisian daya kendaraan listrik saat ini masih menggunakan sumber energi dari batubara yang tidak terbarukan, PLN berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 dengan beberapa cara, termasuk lewat pembangkit listrik pengelolaan sampah Putri Cempo, papar Deri.

Deri menyebut pembangkit Putri Cempo masih di tahap energize, selanjutnya nanti energi yang disalurkan dari proses pengelolaan sampah di sana akan diteruskan ke sistem PLN.

Selain lewat pengelolaan sampah, mekanisme lainnya adalah membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT) seperti dari uap, angin, air, dan solar/surya.

Kemudian ada Co-Firing yang memanen energi dari proses pencacahan bahan-bahan alami pengganti fosil, antara lain pelet kayu atau ranting kayu.

Cara Co-Firing ini menurut Deri sudah berhasil dilaksanakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menggantikan ketergantungan atas energi listrik yang berasal dari batubara.

Harapannya PLN mampu menyediakan energi listrik dengan nol emisi, termasuk untuk menjadi sumber tenaga kendaraan listrik.

“Lucu kalau sudah beralih dari BBM ke listrik tapi sumber listriknya juga masih dari fosil,” tambahnya.

Manager SPBU Pertamina 4457124 Balapan, Wahyu Putra Jatmiko, mengatakan kebijakan memasang charging station di SPBU masih menunggu arahan Pertamina.

Menurutnya, dengan tata letak yang baik menempatkan charging station dengan pengisian BBM dalam 1 lokasi bisa berjalan dengan efektif untuk secara bertahap migrasi ke kendaraan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya