SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang tenaga kerja Indonesia, Migrant Care, menggelar aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (28/10).

Para pengunjuk rasa tersebut menumpahkan rasa kekesalannya karena kasus kematian seorang TKI, Munti bin Hani, yang terjadi di Selangor, Malaysia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka mempertanyakan mengapa kasus kematian TKI akibat penganiayaan di Malaysia seakan-akan tidak pernah berakhir.

LSM Migrant Care juga meminta pemerintah Indonesia dapat segera menunjukkan sikapnya dengan tegas dalam menghadapi kasus kematian Munti.

Seperti biasa, para pendemo membawa sejumlah spanduk yang intinya menuntut pihak Malaysia segera memberikan keadilan bagi para TKI yang kerap menjadi korban.

Selain itu, aktivis Migrant Care juga sempat melempari pagar kedubes dengan tomat. Terdapat pula aksi teatrikal yang memperagakan para TKI yang sedang dianiaya oleh majikannya.

Sementara itu, terdapat pula aksi ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) di depan Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Mereka antara lain menyuarakan kesiapan dari para buruh untuk menjadi oposisi terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang berpotensi merugikan kaum tenaga kerja.

Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja Malaysia S Subramaniam menegaskan bahwa majikan Munti binti Bani akan menerima hukuman berdasarkan undang-undang atas perbuatannya menyiksa hingga korban meninggal dunia.

Menteri Subramaniam di Kuala Lumpur, Selasa (27/10), menegaskan, tidak ada kompromi bagi majikan yang melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan terhadap pembantunya.

Ia mengaku kesal dengan kejadian ini dan menjamin adanya tindakan hukum kepada siapapun yang melakukan hal seperti itu. Peristiwa ini tidak seharusnya terjadi dan Pemerintah Malaysia memandang serius kekejaman terhadap pembantu ini.

Menaker Malaysia mengatakan ini setelah mendengar bahwa pembantu asal Indonesia itu akhirnya meninggal dunia, Senin (26/10) pukul 10:10 waktu setempat setelah enam hari dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah, Klang, Selangor, akibat disiksa kedua majikan warga Malaysia etnis India bernama Vanitha dan Murugan.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya