SOLOPOS.COM - Produk mi instan rendah gula dari Muhammadiyah Solo, Miemu. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — MieMu yang merupakan mi instan rendah gula Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo akan didistribusikan ke pasaran mulai akhir Februari 2022. Tahap awal distribusi MieMu membidik wilayah Soloraya dan Jawa Tengah (Jateng).

Penjelasan tersebut disampaikan PIC Tim Kerja MieMu, Nurul Khawari, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (8/2/2022). “Akhir bulan ini distribusi wilayah Solo dan Jateng. Untuk Jatim, Jabar, lainnya menyusul,” ujarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Khawari menjelaskan sasaran pasar produk MieMu adalah masyarakat umum. Tapi teknis penjualan tergantung agen-agen yang ada. Sedangkan harga eceran satu MieMu berbagai varian ditetapkan di kisaran Rp5.000.

Baca Juga: Wah, Muhammadiyah Solo Luncurkan MieMu, Mi Instan Rendah Gula

Ia membantah harga yang dipatok untuk mi produksi Muhammadiyah Solo itu terlampau mahal. Sebab bahan MieMu menggunakan tepung singkong, bukan tepung terigu seperti kebanyakan mi instan. “Kita kan bahannya bagus. Jangan dibandingkan mi biasa,” urainya.

Bahan dasar MieMu berupa tepung singkong dinilai lebih sehat bila dikonsumsi masyarakat. Menurut Khawari, langkah menjual MieMu terkait dengan pilar ketiga Muhammadiyah, yaitu ekonomi.

3 Pilar Muhammadiyah

“Kami bergerak di pendidikan, kesehatan, dan pilar ketiga adalah ekonomi. Dengan membangun kemandirian ekonomi kader dan bangsa ikut membangun pilar ekonomi bangsa. Kami berdayakan kader dan bangsa,” katanya.

Baca Juga: Kenapa Mi Instan Jadi Jagoan? Ternyata Begini Kisahnya

Khawari menerangkan Muhammadiyah ingin aktif dalam pemberdayaan dan optimalisasi potensi masyarakat. Ia mencontohkan sejumlah unit usaha yang dibuka PDM di seluruh Indonesia seperti SPBU, SPBE, toko atau percetakan.

“Kami [PDM Solo] juga ada toko-toko, bakery, dan percetakan. Jadi itu setidaknya yang kami lakukan. Di Sukoharjo punya produksi alat kesehatan. Intinya kami maksimalkan untuk membangun pilar ketiga persyarikatan,” sambungnya.

Khawatir menambahkan target produksi dan distribusi mi instan buatan Muhammadiyah Solo itu cukup banyak untuk bulan Maret 2022. Tak cukup sampai di situ saja. Volume produksi dan distribusi pada bulan-bulan berikutnya akan terus ditambah dengan ekspansi.

Baca Juga: Sekte Baru Makan Mi Instan Pakai Es Krim, Katanya Creamy dan Wangi

“Akhir bulan kan kita mulai ekpansi pasar, Maret-April hingga Lebaran dan seterusnya semakin kami gencarkan. Lebaran permintaannya banyak sebab pada awal target kami memang momentum Lebaran,” urainya.

Pada momentum Ramadan dan Lebaran permintaan bahan makanan, termasuk mi instan biasanya meningkat signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya