SOLOPOS.COM - Sajian mi ayam dalam wajan milik Warung Mie Ayam Wajan dan Bakso Krikil Bulusulur Wonogiiri, Selasa (4/1/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—Hampir di sepanjang jalan maupun dari kampung ke kampung, mi ayam dan bakso jadi makanan yang dijajakan sebagian warga di Kabupaten Wonogiri.

Mi ayam Wonogiri selama ini dikenal memiliki cita rasa tersendiri. Rasa khas mi ayam Wonogiri terletak pada racikan ayam yang kental dengan bumbu rempah-rempah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun kali ini penjaja mi ayam di salah satu sudut jalan di Wonogiri tak hanya mengandalkan rasa khas. Ia menjajakan konsep sajian mi ayam dan bakso yang tak biasa.

Baca Juga: Mandi di Umbul Kroman Klaten, Wajah Tambah Cantik dan Aura Jadi Beda

Lokasinya terletak di Jalan Raya Wonogiri-Ponorogo, Purworejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Heri Setiawan, 30, penjaja mi ayam berkonsep beda dari pengusaha mi ayam lainnya itu menamakan produknya Mie Ayam Wajan dan Bakso Krikil.

“Awalnya kalau buat mi ayam dan bakso biasa, sudah banyak. Makanya saya coba bedakan tampilannya, pakai wajan sebagai wadah dan bakso berukuran kerikil. Tapi untuk cita rasa tetap khas mi ayam Wonogiri,” tutur Heri.

Ia memulai berjualan mi ayam bersama istrinya sejak akhir 2020. Sebelumnya, Heri bekerja sebagai pegawai di salah satu pengusaha mi ayam. Namun kondisi sepi karena pandemi Covid-19, ia berhenti sebagai karyawan dan memilih jalan sebagai pengusaha.

Baca Juga: Diteliti UGM, Air Umbul Kroman Klaten Layak Langsung Dikonsumsi

Mie Ayam Wajan, menurut Heri, terinspirasi dari tampilan mi ayam di beberapa daerah yang viral di media sosial. Inspirasi itu yang kemudian ditiru oleh Heri dan memulai berjualan di pinggir jalan lintas kota.

“Awalnya sekitar 200 meter dari sini, tapi karena lokasinya sempit dan pembelinya sering tidak kebagian tempat duduk, sekarang pindah di sini. Lebih luas tempatnya,” kata Heri.

Meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19, warung Mie Ayam Wajan dan Bakso Krikil milik Heri yang buka sejak akhir 2020 tak begitu terpengaruh. Dalam sehari, ungkapnya, 200 porsi bisa ludes dalam sehari.

Baca Juga: Umbul Kroman, Surga Tersembunyi di Desa Mranggen Klaten

“Awal buka memang langsung ramai. Tapi sewaktu ada PPKM level 4 beberapa bulan lalu sempat sepi yang beli. Kalau sekarang ya, kurang lebih sudah kembali normal,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya