(Solopos.com)–Teriakan kuli pengangkut beras, kenek angkutan umum di pelataran Pasar Legi Minggu (13/3/2011) pagi berganti dengan hingar bingar musik dangdut. Riuh rendah aktivitas ekonomi yang menjadi pemandangan sehari-hari di pasar itu sejenak berhenti, digantikan dengan goyang poco-poco para pedagang dan anggota panitia Jambore Pasar Tradisional (Jampastra).
Kegiatan Minggu pagi di Pasar Legi memang bukan kegiatan biasa. Even itu adalah even istimewa yang terbingkai dalam kegiatan Mider Pasar. Tak hanya mengajak pedagang bergoyang untuk menghilangkan kepenatan sesaat, para panitia juga memberi kesempatan kepada para pedagang maupun pembeli untuk Curhat tentang kondisi pasar.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Posi, salah satu pedagang pasar contohnya saat sesi Curhat meminta staf Kantor Pasar Legi lebih memperhatikan keamanan dan kebersihan pasar. Apabila pasar lebih bersih dan aman, Posi menambahkan, pedagang akan lebih nyaman dalam berdagang. Efeknya adalah pendapatan pedagang dipastikan lebih meningkat.
Harapan senada dilontarkan salah seorang pembeli, Ny Agus. Dia mengatakan sangat terbantu dengan keberadaan pasar tradisional. Sebab harga barang-barang yang ditawarkan di pasar tradisional sangat terjangkau. Usai acara goyang bersama hingga Curhat, Ketua Panitia Jampastra, Guntur Wahyu Nugroho menerangkan akan dilanjutkan dengan lomba mengupas bawang merah.
“Konsep acara Mider Pasar ini sangat sederhana. Dananya pun terbatas, hanya Rp 500.000. Namun dengan dana yang terbatas kami mengharapkan manfaat yang luar biasa dalam rangka menghidupkan pasar tradisional. Tak hanya itu, masukan dari para pedagang juga bisa menjadi informasi positif dalam rangka pembenahan pasar ke depannya,” ujar Guntur.
(Ayu Prawitasari)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
