SOLOPOS.COM - Ilustrasi.dok

Ilustrasi.dok

MAKASSAR-Microsoft Indonesia dalam berbagai kegiatan selalu menyempatkan untuk kampanye penggunaan perangkat lunak (software) yang asli (original) dan menghimbau konsumen agar meninggalkan penggunaan software bajakan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Tim Microsoft Security Forensics menemukan bahwa di dalam kopi Windows bajakan tertanam malware yang tersebar di banyak merek PC terkemuka, termasuk diantaranya Acer, Asus, Dell, HP, Lenovo, dan Samsung,” ujar Genuine Initiative Software Director Microsoft Indonesia Sudimin Mina di Makassar, Jumat (14/6/2013).

Ia menjelaskan bahwa Kampanye “Keep It Real” memiliki tujuan untuk menciptakan kesadaran masyarakat tentang bahaya dari penggunaan software bajakan dan untuk memposisikan software asli Windows dari Microsoft sebagai solusi yang terbaik bagi konsumen.

Karena menurutnya, software palsu ataupun malware bukan berasal atau terinstal dari pabrikan personal computer (PC) tersebut. Komputer tersebut dijual dengan sistem operasi non Windows.

Oknum-oknum tertentu yang melakukan penjualan kemudian menggantinya dan oleh individu yang berada pada rantai penjualan atau toko-toko yang melakukan duplikasi ilegal dan distribusi software bajakan.

“Kampanye itu untuk mengedukasi masyarakat akan dampak negatif dari penggunaan software bajakan serta untuk memposisikan Microsoft, MNAs, Pameran Komputer dan Mall IT secara bersama-sama mengatasi pembajakan software,” ungkapnya.

Sudimin memaparkan, dari hasil studi Microsoft, tingkat infeksi dari software bajakan bervariasi secara signifikan di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, Vietnam dan Thailand.

Studi ini dilakukan dengan mengambil contoh kasus pada 216 komputer dan 66 DVD installer software bajakan. Di Indonesia khususnya, sebanyak 59,09 persen dari sampel Hard Disc Drive terinfeksi oleh malware, sedangkan 100 persen dari sampel DVD terinfeksi oleh malware.

Total dari pengujian Microsoft mengungkapkan bahwa dari 5,601 kasus dan 1,131 unik strain dari infeksi malware dan virus ada di setiap sample yang diambil di Asia Tenggara termasuk virus Zeus Trojan yang sangat berbahaya.

Diungkapkannya, Zeus merupakan trojan pencuri password yang dikenal untuk melakukan “keylogging” dan mekanisme lain untuk memonitor aktivitas online pengguna.

Keyloggers merekam tiap keystroke pengguna dengan tujuan untuk mencuri informasi personal, termasuk account username dan password, pelaku kriminal menggunakan cara ini untuk mencuri identitas korban, menarik uang dari akun bank mereka, melakukan pembelian secara online dengan menggunakan informasi personal korban dan mengakses akun pribadi lainnya.

Menurut RSA 2012 Cybercrime Trends Report, Zeus sendiri diperkirakan menyebabkan kerugian secara global lebih dari 1 miliar dollar atau setara dengan Rp10 triliun dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Selain itu, dia mengaku kampanye “Keep it Real” di Festival Komputer Indonesia 2013 berlangsung pada tanggal 12-16 Juni 2013 di Celebes Convention Center, Makassar. Di Pameran FKI 2013 telah disediakan booth yang dapat diakses pengunjung untuk mengetahui lebih lanjut informasi tentang Kampanye Keep It Real.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya